Aksi Damai Mahasiswa Udayana Protes..!! Rektor Menghindar Masuk Mobil (Birokrat Anti-Kritik..!!)

Iklan Semua Halaman

.

Aksi Damai Mahasiswa Udayana Protes..!! Rektor Menghindar Masuk Mobil (Birokrat Anti-Kritik..!!)

Staff Redaksi Media DPR
Rabu, 03 Juni 2020

DENPASAR BALI | MEDIA-DPR.COM, Beberapa waktu belakangan ini banyak mahasiswa Udayana meresahkan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus selama masa pandemi corona virus (Covid-19), berbagai upaya sudah dilakukan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya tetapi sayangnya pihak kampus tidak menanggapi aspirasi ini dengan serius.


"Permohonan audiensi terakhir yang diajukan oleh mahasiswa kepada rektor hanya diterima oleh WR3 padahal kebijakan ini harus segera dibicarakan dengan pengambil keputusan terakhir yaitu rektor itu sendiri", kata Dewa Gede Sathya Ranasika Kusuma (21) Presiden Mahasiswa Udayana ketika di konfirmasi DPR.COM Selasa (2/6) melalui sambungan telephone.


 "Maka dari itu mahasiswa berinsiatif untuk menyambangi rektor secara langsung untuk menyerahkan kajian terhadap kebijakan-kebijakan kampus selama masa pandemi Covid-19 sekaligus memohon kepada rektor untuk menerima secara langsung audiensi dengan mahasiswa." tegasnya.


Presiden Mahasiswa Unud memaparkan kronologi Aksi Damai Mahasiswa Unud sebagai berikut : Atas dasar hal itu maka pada hari Selasa, 2 Juni 2020: Mahasiswa berinisiatif menyambangi rektorat langsung untuk dapat menyepakati waktu audiensi bersama mahasiswa.

Mahasiswa mendatangi rektor dengan baik dan sopan ketika rektor keluar dari pintu masuk gedung rektorat.


Rektor justru tidak menanggapi permohonan Mahasiswa dan langsung masuk ke mobil. Mahasisiwa tetap berusaha agar Rektor dapat menyepakati waktu pelaksanaan audiensi.

Akhirnya Mahasiswa dilobby oleh jajaran wakil rektor dan pejabat lainnya, sementara rektor masih tetap di dalam mobilnya.

Mahasiswa tetap berupaya agar rektor dapat menyepakati waktu audiensi dengan menandatangani surat kesepakatan yang berisi tanggal, waktu, dan tempat dilaksanakannya audiensi. 


Akhirnya Mahasiswa dijanjikan oleh Wakil Rektor 4 bahwa besok akan diberikan kepastian dengan dating kembali ke rektorat untuk dapat menyepakati secara langsung waktu audiensi dengan rektor.

 Aksi ini merupakan aksi damai dimana mahasiswa membawa itikad baik yaitu mendatangi rektor secara langsung untuk menyerahkan kajian dan memohon kepastian mengenai kapan rektor bisa menerima secara langsung permohonan audiensi dengan mahasiswa.

Namun sayangnya saat rektor dihampiri secara langsung, ketika beliau keluar dari Gedung rektorat, beliau tidak menghiraukan permohonan tersebut, beliau justru menghindar dan langsung menuju mobilnya.

Selanjutnya terjadi proses negosiasi dengan beberapa pejabat kampus lainnya yang dilakukan di depan mobil rektor, sehingga menimbulkan kesan bahwa mahasiswa memang dengan sengaja memiliki itikad untuk menghadang mobil rektor yang hendak keluar, padahal yang diinginkan mahasiswa hanyalah rektor dapat menerima kajian yang diberikan dan dapat memberi kepastian mengenai waktu pelaksanaan audiensi secara langsung.

"Kami mahasiswa tentunya tetap berpegang teguh terhadap itikad baik kami dan tidak ada dengan sengaja melakukan tindakan anarkis yang mengganggu ketentraman".pungkasnya. (LAG)
close