Komentar
SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Lingkungan Hidup setempat meminta dengan tegas agar pihak perusahaan yang berinfestasi di bumi sepucuk adat serumpun pseko kooperatif dalam melalukan uji sampel limbah.
Hal itu ditegaskan oleh Kadis LH Deshendri. SH, bahwa perusahaan yang bergerak di tambang maupun perkebunan pabrik kelapa sawit serta getah, saat ini terkesan masih kurang perhatian terkait persoalan laporan dan uji sampel ke labor kabupaten.
“Ya, harapan kita dari pemda melalui dinas lingkungan hidup kepada mitra kerja baik itu tambang, perkebunan ataupun kelapa sawit serta pabrik CPO dan juga getah patuh melakukan uji sampel, sebab itu bagian dari kewajiban yang tertuang dalam izin lngkungan jadi jangan dianggap sepele,” kata Deshendri.
Jika pihak perusahaan aktif per tiga bulan sekali melakukan uji sampel limbah ke labor LH, akan membantu menambah Inkam pendapatan asli daerah atau PAD kabupaten.
“Disamping ini amanah, ini juga bagian dari salah satu cara mereka berkontribusi dengan daerah, sebab ini akan menambah PAD daerah kita, meskipun tidak banyak. Minimal bisa membantulah,” tegasnya.
Selama ini lanjut dia, puluhan infestor kerap melakukan uji sampel ke provinsi, sementara di daerah ada labor LH yang sudah bersertifikat dan memiliki standar kualifikasi yang siap membantu mereka.
“kitakan punya labor, jadi tidak ada alasan lagi bagi mereka tidak melakukan pengujian di sini,” tegasnya lagi.
Dengan demikian lanjut dia, perusahaan juga menjadikan ini sebagai langkah antisipasi ketika kemumgkinan masalah limbah terjadi.
“Limbah ini agak rentan dengan masalah, nah kalau mereka rajin melakukan uji labor kan bisa membentengi mereka dari masalah. Intinya ini semua untuk mereka juga, jangan kalau sudah ada masalah baru sibuk,” pungkasnya.(HP.PJ)
Hal itu ditegaskan oleh Kadis LH Deshendri. SH, bahwa perusahaan yang bergerak di tambang maupun perkebunan pabrik kelapa sawit serta getah, saat ini terkesan masih kurang perhatian terkait persoalan laporan dan uji sampel ke labor kabupaten.
“Ya, harapan kita dari pemda melalui dinas lingkungan hidup kepada mitra kerja baik itu tambang, perkebunan ataupun kelapa sawit serta pabrik CPO dan juga getah patuh melakukan uji sampel, sebab itu bagian dari kewajiban yang tertuang dalam izin lngkungan jadi jangan dianggap sepele,” kata Deshendri.
Jika pihak perusahaan aktif per tiga bulan sekali melakukan uji sampel limbah ke labor LH, akan membantu menambah Inkam pendapatan asli daerah atau PAD kabupaten.
“Disamping ini amanah, ini juga bagian dari salah satu cara mereka berkontribusi dengan daerah, sebab ini akan menambah PAD daerah kita, meskipun tidak banyak. Minimal bisa membantulah,” tegasnya.
Selama ini lanjut dia, puluhan infestor kerap melakukan uji sampel ke provinsi, sementara di daerah ada labor LH yang sudah bersertifikat dan memiliki standar kualifikasi yang siap membantu mereka.
“kitakan punya labor, jadi tidak ada alasan lagi bagi mereka tidak melakukan pengujian di sini,” tegasnya lagi.
Dengan demikian lanjut dia, perusahaan juga menjadikan ini sebagai langkah antisipasi ketika kemumgkinan masalah limbah terjadi.
“Limbah ini agak rentan dengan masalah, nah kalau mereka rajin melakukan uji labor kan bisa membentengi mereka dari masalah. Intinya ini semua untuk mereka juga, jangan kalau sudah ada masalah baru sibuk,” pungkasnya.(HP.PJ)
