Beasiswa untuk Siswa SD-SMP di Kota Probolinggo Tak Terserap

Iklan Semua Halaman

.

Beasiswa untuk Siswa SD-SMP di Kota Probolinggo Tak Terserap

Pimpinan Redaksi
Selasa, 18 Agustus 2020

PROBOLINGGO JAWA TIMUR | MEDIA-DPR.COM, Minimnya serapan anggaran beasiswa yang disiapkan Pemkot Probolinggo selama 2019, menjadi perhatian Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Probolinggo. Terlebih, adanya anggaran untuk beasiswa SD-SMP yang serapannya nol atau 100 persen tak terserap.

Anggaran beasiswa untuk SD-SMP itu melekat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Beasiswa pembinaan SD dianggarkan Rp 112,5 juta dan beasiswa pembinaan SMP dialokasikan Rp 25 juta. Namun, dua-duanya tidak ada yang terserap sama sekali.

“Ada dua beasiswa pembinaan SD sebesar Rp 112,5 juta dengan serapan nol. Serta, beasiswa lainnya, Rp 25 juta dengan serapan juga nol. Mengapa sampai tidak terserap?” tanya anggota Banggar DPRD Kota Probolinggo, Sibro Malisi dalam rapat Banggar bersama eksekutif, beberapa waktu lalu.Sibro juga mengungkapkan adanya anggaran beasiswa untuk mahasiswa. Namun, beasiswa yang alokasinya lebih besar ini masih terserap meski tak sampai 50 persen. Dari anggaran Rp 160 juta, hanya terserap Rp 37,5 juta. “Bersumber dari mana saja anggaran beasiswa mahasiswa ini. Karena anggaran lain tidak terserap?” ujarnya.

Kepala Disdikbud Kota Probolinggo Moch. Maskur mengakui, anggaran beasiswa yang melekat di dinasnya tidak terserap. Ia menjelaskan, tujuan diberikannya beasiswa untuk memberikan reward kepada anak didik yang berprestasi dari jenjang SD dan SMP. “Tidak terserapnya anggaran ini masih akan kami pastikan lagi kenapa tidak terserap. Bisa jadi karena tidak dicairkan Dana Insentif Daerah (DID),” ujarnya.

Disinggung apakah sumber dana beasiswa yang tidak terserap berasal dari DID, Maskur juga tidak berani menyimpulkan. Ia mengaku masih akan memastikannya dulu. “Biar kami cek dulu dananya dari mana,” ujar mantan kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo, ini.

Di samping itu, Maskur mengatakan, tahun kemarin ada tiga mahasiswa yang mendapatkan beasiswa S-1 di tiga kota. Yakni, di Jember, Malang, dan Surabaya. Ke depan untuk mahasiswa tidak mampu akan dibiayai dari APBD. “Syarat yang harus dipenuhi adalah adanya MoU pemkot dengan universitas. Kemudian, dilakukan seleksi dan turun ke rumah untuk memastikan mahasiswa tersebut memang tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliah,” ujarnya.

Ia mengatakan, anggaran beasiswa mahasiswa ini ada di Badan Pengelolaan, Pendapatan Keuangan dan Aset (BPPKA). Karena sifatnya adalah hibah bantuan sosial kepada masyarakat. Hal ini dibenarkan oleh Plt Kepala BPPKA Kota Probolinggo Heri Astuti.

“Untuk bantuan beasiswa mahasiswa masuk belanja bantuan sosial masyarakat. Dianggarkan Rp 160 juta, terealisasi Rp 37,5 juta,” ujar Heri dalam rapat bersama Banggar. Anggaran Rp 37,5 juta itu terserap untuk tiga mahasiswa. Mereka mendapatkan beasiswa yang berbeda, tergantung tagihan biaya pendidikan masing-masing. (Agus)
close