Sempat diikat, Gadis Belia Digilir 14 Pemuda

Iklan Semua Halaman

.

Sempat diikat, Gadis Belia Digilir 14 Pemuda

Staff Redaksi Media DPR
Senin, 19 Oktober 2020

 


BULELENG BALI | MEDIA-DPR.COM, Sungguh tragis yang dialami anak perempuan yg masih belia ini. peristiwa bermula dari perkenalan di media sosial whatsapp KMW(14 tahun) yang tinggal di kota Singaraja gilir oleh beberapa pemuda yang tidak bertanggung jawab. dari informasi yang berkembang di masyarakat Kamis (15/10) korban ketika itu keluar rumah tanpa pamit dengan mengendarai sepeda motor, Sabtu (10/10) hingga Senin (13/10) lantas tak kunjung pulang selama 3 hari.


Setelah tidak pulang dan keluarga bingung, korban yang diduga bersembunyi dirumah pacarnya, lantas orang tua mencari. Miris pengakuan korban kepada keluarga di gilir 11 pemuda secara bergiliran ditiga tempat.



Awalnya korban kehabisan bensin dijalan dan menghubungi salah satu kenalan pria yang ada Whatsapp untuk membantu agar bisa mendapatkan bensin, kemudian bertemu dengan RA yang kemudian mengajak jalan-jalan dan ke rumah AC, RA selanjutnya melakukan persetubuhan dengan korban, bahkan korban ditinggalkan oleh RA sehingga AC juga melakukan aksi serupa dengan korban yang menginap dirumahnya.


Dengan musibah yang dialami itu korban tidak berani pulang ke rumah, bahkan kemudian bertemu dengan temannya ER dan diajak ke Desa Jinengdalem, selanjutnya ER melakukan persetubuhan dengan korban. Setelah itu korban diajak keluar dan ditinggalkan kemudian menginap dirumah yang tidak dikenal pemiliknya, miris persetubuhan itu kembali dialami oleh korban.


Pemuda bejat-bejat itu yang awalnya berjumlah 11 orang, namun kini terungkap lagi 3 orang dan menjadi 14 orang. Kenakalan oknum remaja tersebut tak hanya merenggut mahkota KMW, bahkan korban sempat diikat dengan tali oleh satu orang pelajar SMA kelas II agar bisa korban diajak bersetubuh disalah satu rumah.


Informasi yang berhasil didapat Team Investigasi, kini 4 pelajar tersebut sedang dalam pemanggilan Kades yang ada di Kecamatan Buleleng timur untuk untuk mencari tau dan siapa yang berniat mengikat korban dengan tali saat keloni, kendati orang tua korban tidak menuntut keras namun paman KMW tidak terima keponakanya diperlakukan tidak manusiawi. Korban kini mengalami depresi atas peristiwa pilu yang dialaminya.


Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto, seijin Kapolres AKBP Made Sinar Subawa kepada awak media media, Minggu (18/10) mengatakan,” Kami masih Konsultasi dan sedang melakukan Lidik , korban belun bisa di ambil keterangan karena trauma terhadap peristiwa yang dialami,”jelas Vicky.


Saat di komfirmasi media-dpr.com bersama para rekan media di lobby humas Polres Buleleng, Senin (16/10) pukul 13:15 wita, "Sekarang ini masih dilakukan penyelidikan intensif oleh petugas, sementara korban masih ditangani serius oleh psikiater",ungkap Kasubbag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya Seijin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa. (Sumber)

close