DENPASAR BALI | MEDIA-DPR.COM, Forkom Taksu Bali audiensi dengan DPRD
Provinsi Bali menyampaikan polemik yang terjadi di Bali semakin hari
semakin panas terkait ISKCON/Hare Krishna dan Arya Wedakarna yang telah
menghina serta melecehkan, menistakan simbol simbol Agama Hindu Bali.
Tanggapan
Ketua DPRD Provinsi Bali menyatakan bahwa "Secara politik masalah
ISKCON/Hare Krishna telah final dengan dikeluarkannya rekomendasi
melarang segala kegiatan Hare Krishna di Bali" , kata Ketua DPRD
Provinsi Bali Adi Wiyatama saat di konfirmasi MEDIA-DPR.COM, Senin
(9/11).
"Terkait masalah Arya Wedakarna secara politik DPRD Provinsi Bali
mendorong dan mengawal kasus AWK ke ranah hukum baik yang di Polda Bali
maupun di BK DPD RI Pusat Jakarta", tegasnya.
Ketua DPRD Provinsi
Bali juga menyentil Arya Wedakarna sebagai seorang pemimpin seyogyanya
membuat situasi kondusif, aman dan tentram. Bukan sebaliknya membuat
situasi rusuh dan gaduh dan pemimpin yg begitu adalah pemimpin keliru.
"Besok team hukum kami dan MDA Bali berangkat ke Jakarta membawa berkas berkas laporan terkait kasus AWK sebagai anggota DPD wakil Bali ke kantor DPD RI Pusat. Team akan diterima sore hari di kantor DPD RI Pusat, Jakarta", tegas Ketua Forkom Taksu Bali JMW.
"Semoga semua berjalan lancar dan polemik ini astungkara akan cepat berakhir sehingga Bali kondusif menyongsong era New Normal", pungkas JMW. (GUN/JMW).