SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Saat ini sejumlah warga desa Merantih
jaya mulai buka suara terkait hasil kebun sawit tanah khas desa (TKD)
dan retribusi pasar tradisional yang di kelola dimasa kepemimpinan
mantan kades Bonadi hinga kini tidak jelas di kemanakan namun dua aset
desa tersebut terus di kelola dan berjalan.
Menurut warga
setempat yang tidak mau jati dirinya dipublikasikan mengatakan
sebenarnya semua warga tau bahwa dua hasil aset desa tersebut tidak
jelas di kemanakan hasil nya namun hal ini tidak diprotes karena warga
tidak mau ambil resiko yang timbul imbuhnya Disampaikan nya bahwa banyak
hal yang mesti di benahi dan di luruskan terkait hasil kebun
TKD,sehingga ada kejelasan dan transparansi terkait hasil dari aset
ini,kita lihat saja pasar yang di bagun oleh dinas PERINDAKOP
kabupaten Sarolangun yang diserahkan pengelolaan ke desa sejauh ini
tidak kunjung terawat dengan baik dan amburadul.
Lihat saja kondisi bagian bangunan pasar ini tak kunjung di perhatikan sehingga terlihat kumuh dan kusam karena cat yang ada sudah kusam dan sudah rusak,selain itu tembok merek yang ada sudah terlihat pada sebagian merek sudah tidak kelihatan namun semua hall ini tak kunjung di perhatikan oleh pemerintah Desa selaku pengelola.
Kita berharap banyak pada masa Pak Ali selaku Pj, kades saat ini bisa membenahi dan lebih terbuka
soal hasil dan pendapatan desa yang ada di desa ini,karena dimasa Bonadi menjadi kades Desa Merantih jaya banyak hal yang janggal telah terjadi,apa lagi program pembangunan dari dana yang ada kita duga asal di bangun saja serta yang paling miris adalah program dari dana Provinsi terkesan asal jadi,seperti jalan Rabat Beton yang dibagun hanya hitungan meter saja sedangkan dana provinsi tersebut sebesar 60 juta kami melihat tak seimbang antara dana dan hasil pekerjaan yang dilaksanakan,terkait semua hal ini yang lebih tahu banyak adalah Sekdes Ozin karena dia saat itu juga sekdes Pak Bonadi tutupnya.
Terkait hal tersebut sekretaris desa M.Ozin saat di sambangi ke rumah nya belum berhasil di temui meski sudah di ucapkan salam dan diketok pintunya namun tidak ada jawaban sedangkan Rumah posisi sedang tebuka pintunya dan kendaraan roda dua sang sekdes masih terparkir di halaman rumah,setelah di tunggu tak satupun anggota keluarga rumah tersebut ada yang keluar rumah diduga sang sekdes ketakutan dengan awak media ini dan bersembunyi dirumah nya.
Setalah tidak berhasil mendapatkan jawaban dari sekdes media ini menuju kediaman pj kades Ali Mansur untuk mendapatkan jawaban hal di atas namun setelah sampai Ali Mansur Juga tidak ada di rumahnya . menurut anak nya bapak sedang keluar,jawab nya saat ditanya awak media ini kemungkinan bapak Ke kantor desa jawab putra pak Ali Ketika di sambangi ke kantor desa baik sekdes dan Pak Ali Mansur tidak berada di kantor desa sampai berita ini dilangsir terkait kemana hasil Restribusi pasar dan hasil kebun TKD yang dikelola desa bertahun tahun belum mendapat jawaban dan komfirmasi dari semua pihak tersebut diatas yang diduga menyimpan Aroma tidak sedap dan berbau korupsi.
Penulis : Asmara.