Diduga Restribusi  Pasar dan Hasil Kebun TKD Desa Merantih Jaya Tak Jelas dan Berbau Korupsi

Iklan Semua Halaman

.

Diduga Restribusi  Pasar dan Hasil Kebun TKD Desa Merantih Jaya Tak Jelas dan Berbau Korupsi

Staff Redaksi Media DPR
Minggu, 22 November 2020

 

 

SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Saat ini sejumlah warga desa Merantih jaya mulai buka suara terkait hasil  kebun sawit tanah khas desa (TKD) dan retribusi pasar tradisional  yang di kelola dimasa kepemimpinan mantan kades Bonadi hinga kini tidak jelas di kemanakan namun dua aset desa tersebut terus di kelola dan berjalan.

Menurut warga setempat yang tidak mau jati dirinya dipublikasikan mengatakan sebenarnya semua warga tau bahwa dua hasil aset desa tersebut tidak jelas di kemanakan hasil nya namun hal ini tidak diprotes karena warga tidak mau ambil resiko yang timbul imbuhnya Disampaikan nya bahwa banyak hal yang mesti di benahi dan di luruskan terkait hasil kebun TKD,sehingga ada kejelasan dan transparansi terkait hasil dari aset ini,kita lihat saja  pasar yang di bagun oleh  dinas PERINDAKOP kabupaten Sarolangun yang diserahkan pengelolaan ke desa sejauh ini tidak kunjung terawat dengan baik dan amburadul.


Lihat saja kondisi bagian bangunan pasar ini tak kunjung di perhatikan sehingga terlihat kumuh dan kusam karena cat yang ada sudah kusam  dan sudah rusak,selain itu  tembok merek yang ada sudah terlihat pada sebagian merek sudah tidak kelihatan namun semua hall ini tak kunjung di perhatikan oleh pemerintah Desa selaku pengelola.

Kita berharap banyak pada masa Pak Ali selaku Pj, kades saat ini  bisa membenahi dan lebih terbuka
soal hasil dan pendapatan desa yang ada di desa ini,karena dimasa Bonadi menjadi kades Desa Merantih jaya banyak hal yang janggal telah terjadi,apa lagi program pembangunan dari dana yang ada kita duga asal di bangun saja serta yang paling miris adalah program dari dana Provinsi terkesan asal jadi,seperti  jalan Rabat Beton yang dibagun hanya hitungan meter saja sedangkan dana provinsi tersebut sebesar 60 juta kami melihat tak seimbang antara dana dan hasil pekerjaan yang dilaksanakan,terkait semua hal ini yang lebih tahu banyak adalah Sekdes Ozin karena dia saat itu juga sekdes Pak Bonadi tutupnya.

Terkait hal tersebut sekretaris desa M.Ozin saat di sambangi ke rumah nya belum berhasil di temui meski sudah di ucapkan salam dan diketok pintunya namun tidak ada jawaban sedangkan Rumah posisi sedang tebuka pintunya dan kendaraan roda dua sang sekdes masih terparkir di halaman rumah,setelah di tunggu  tak satupun anggota keluarga rumah tersebut ada yang keluar rumah diduga sang sekdes ketakutan dengan awak media ini dan bersembunyi dirumah nya.

Setalah tidak berhasil mendapatkan jawaban dari sekdes media ini menuju kediaman  pj kades Ali Mansur untuk mendapatkan jawaban hal di atas namun setelah sampai Ali Mansur Juga tidak ada di rumahnya . menurut anak nya bapak sedang keluar,jawab nya saat ditanya awak media ini kemungkinan bapak Ke kantor desa jawab putra pak Ali Ketika di sambangi ke kantor desa baik sekdes dan Pak Ali Mansur tidak berada di kantor desa sampai berita ini dilangsir terkait kemana hasil Restribusi pasar dan hasil kebun TKD  yang dikelola desa bertahun tahun belum mendapat jawaban dan komfirmasi dari semua pihak tersebut diatas yang diduga menyimpan Aroma tidak sedap dan berbau korupsi.

Penulis : Asmara.

close