BULELENG BALI | MEDIA-DPR.COM Karena sudah menjadi kebiasaan, banyak
masyarakat membuang sampah sembarangan tanpa mempedulikan lingkungan
sekitarnya. Apalagi sampah plastik yang membutuhkan waktu puluhan tahun
terurai oleh alam. Sampah memang menjadi masalah bila tidak di kelola
dengan baik. Saat ini musim penghujan akan tiba maka banjir bisa terjadi
kapan saja tanpa kita ketahui.
Dari perpaduan ide dan teknologi
saat ini yang sudah semakin canggih membuat mahasiswa STKIP Agama Hindu
Singaraja melalui UKM Kewirausahaan mengusulkan Program Holistik
Pembinaan dan Pemerdayaan Desa (PHP2D) dengan judul “Pembinaan dan
Pemerdayaan Kelompok Masyarakat Pengelola Sampah Desa Menuju Produk
Unggulan BUMDesa Jinengdalem, Buleleng-Bali.”
Limbah sampah desa yang volumenya mencapai sekitar 4 ton per bulan serta
tidak tersedianya tempat pengolahan sampah di Desa Jinengdalem membuat
para Mahasiswa STKIP Agama Hindu Singaraja untuk melakukan pengabdian
kepada masyarakat desa Jinengdalem. Sesuai dengan UU No 18 Tahun 2008,
PERPRES No 83 Tahun 2018 Dan Peraturan Bupati Buleleng NO 39 Tahun 2019
tentang pengelolaan sampah berbasis teknologi dan ramah lingkungan.
Tim
Pelaksana PHP2D di Desa Jinengdalem melakukan kegiatan pendampingan
dibulan ke 5. Kamis (5 Nopember 2020), Hasil dari kegiatan PHP2D ini
meliputi: (1) Tim Pengelola dan Pengangkut Sampah Desa bisa bersinergi
dengan BUMDesa Jinengdalem dalam pengelolaan sampah desa; (2) Bank
Sampah BUMDesa Jinengdalem sudah mulai aktif dan beroperasi; dan (3)
sampah plastik memiliki nilai ekonomis; (4) munculnya produk paving
block sebagai unggulan BUMDesa Jinengdalem; dan (5) terbukanya lapangan
pekerjaan dalam pengelolaan sampah desa. Kamis (5/11/2020).
Ketua Pelaksana Kegiatan PHP2D I Nyoman Sudiana Kepada Awak Media menyatakan, "Tujuan Kegiatan Ini Adalah Mengolah Sampah Desa Menjadi Produk Unggulan Desa, Mendorong Industri Kreatif, Serta mengedukasi Kesadaran Masyarakat Akan Lingkungan Dan Membantu Program Pemerintah". jelas Nyoman Sudiana.
Dikesempatan lain, saat bertemu dengan awak media depan Bumdes Jinengdalem, sabtu (7/11) pukul 19:00 wita, Dosen Pembimbing STKIP Agama Hindu Singaraja Gede Hendri Ari Susila S.Pd M.Or. menambahkan; "kreativitas mahasiswa sangat dibutuhkan dalam membantu permasalahan di desa sebagai contoh pengolahan sampah plastik menjadi paving block, meskipun belum mengarah ke proses “jual-beli” hadirnya program ini bisa terus dikembangkan oleh pelaku usaha di desa Jinengdalem. Sehingga kedepannya kebersihan lingkungan terjaga dan ekonomi desa akan bergerak dengan baik". ujar Gede Hendri Ari Susila. (Sumber/Gede)