IDA RSI AGUNG, GELAR IDA BHAWATI GEDE AGUS SUPRAPTA SETELAH DI DIKSA MENJADI SULINGGIH

Iklan Semua Halaman

.

IDA RSI AGUNG, GELAR IDA BHAWATI GEDE AGUS SUPRAPTA SETELAH DI DIKSA MENJADI SULINGGIH

Staff Redaksi Media DPR
Selasa, 29 Desember 2020

 


SERIRIT - BALI | MEDIA-DPR.COM, Bertepatan dengan Purnama Kapitu, Anggara Wage  Ugu,  Ida Bhawati Gede Agus Suprapta dengan Ida Bhawati Luh Putu Sudarsini laksanakan Pediksan di Griya Agung Kawi purna Kabakaba, Banjar Dinas Celagi, Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Selasa (29/12/2020).

Pediksaan yang dihadiri jajaran PHDI Kabupaten Buleleng, ditandai dengan Penyerahan "Surat Ijin Mediksa" oleh Sekretaris PHDI Kabupaten Buleleng Ketut Wijana. 

Dengan di serahkannya surat Keterangan Surat Ijin Mediksa, maka Ida Rsi Agung Sri Rastra Siwa Putra Sanyasa dan istri mabiseka Ida Rsi Istri Sri Rastra Siwa putra Sanyasa, Sah menyandang status sebagai sulinggih.



Plt Ketua PHDI Kabupaten Buleleng I Gede Made Metera menyambut baik jika semua umat sedarma atau pesemetonan yang ada di Kabupaten Buleleng untuk bisa melaksanakan Upacara Padiksan atau Upacara Medwijati. 

"Medikse merupakan kewajiban semua umat Hindu, Manut ring sastra Catur Asrama dan Manut ring sastra Wraspati Tatwa, itu salah satu kewajiban dari Dharma". terang I Gede Made Metra, Ketua Plt PHDI Kabupaten Buleleng, 

Lebih Lanjut Gede Made Metra menjelaskan, "Sebagai umat Hindu semua yang lahir itu adalah Sudra, tapi kalau kemudian sudah melalui Catur Asrama yaitu Brahmacari, Grehasta, Wanaprasta, memasuki Bhiksuka itu melakukan Diksa maka sudah menjadi Brahmana. jadi intinya umat Hindu itu lahir sebagai Sudra dan pada saat meninggal sebagai Brahmana, sebagai orang suci".ucapnya. 

“Kami dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) mengangap tidak ada perbedaan, semua sulinggih yang sudah di Tapak oleh Nabe, baik Siwa maupun Buda termasuk Rsi Bujangga itu adalah sama,” jelas I Gede Made Metra. 



Orang yang telah meDiksa Acarya, maka akan menjadi Guru Masyarakat, untuk menjadi Acarya dan ngeLokapalasraya, harus mengikuti prosedur di PHDI yaitu melalui proses meGuron-Guron agar kemampuan dan pengetahuan sebagai Sulinggih berpredikat. 

Sementara itu, Jero Putu Wilasa selaku Ketua Paruman Walaka PHDI Kabupaten Buleleng menghimbau  Sang Dikshita untuk tidak henti-hentinya belajar, baik sebelum melinggih atau sesudah melinggih dengan harapan untuk menjadi Pandita yang Utama. 

"Sempatkanlah tetap belajar, karena belajar itu harus terus. karena belajar ciri dari sebagai seorang Pandita". 

"karena sastra mengatakan diantara mahluk hidup, manusia yang paling utama. Diantara manusia Brahmana yang paling utama. Diantara Brahmana yang berilmu yang Satya lah yang paling utama. dan diantara sinar, matahari yang paling utama". Kutip Jro Putu Wilasa. 

Disisi lain, Panitia Pelaksana Jero Gede Armadayasa yang didampingi Jero Nyoman Suarta mengatakan, "kegiatan ini sudah dipersiapkan sejak Saniscara Kliwon Uye, sesaat setelah Diksa Pariksa, setelah itu dilanjutkan calon diksita tangkil ring calon Nabe, serta Mecaru negem dewasa pada Anggara paing Bala, tanggal 22 Desember, dilanjutkan Mepepada tanggal 24 Desember, kemudian Mecaru Manca kelud, Mecaru Rsi Gana, lalu Melaspas Gerya pada Sukra Kliwon Bala tanggal 25 Desember dan Soma Pon Ugu, dab hari Senin Tanggal 28 Desember dilakukanlah Upacara Mediksa yang dilaksanakan di Geria Agung Kawi Purna Kabakaba Unggahan, Seririt. Jelas Gede Armadayasa secara detail. 

Selaku Nabe Napak, Ida Pandita Mpu Nabe Sri Rastra Jaya Wiguna dari Griya Tri Dharma Giri Asrama Pupuan menjelaskan bahwa acara diawali dengan medengen-dengenan, setelah itu ngewaliang Sembah kepada kedua Orang tua atau Guru Rupaka yang dilanjutkan acara padiksan diantaranya salah satunya berisi Upacara Seda Raga. 

Saat melaksanakan Padiksaan, Nabe Napak didampingi oleh Nabe Waktra Ida Rsi Nabe Bhujangga Waisnawa Lingga Puja dari Griya Batur Lebah, Gablogan serta selaku Nabe Saksi Ida Pandita Mpu Nabe Siwananda Wiradharma Jaya Dangka dari Griya Shanti Bhuana Asrama Cempaka putih, Mayong Seririt.

Turut hadir saat upacara pediksaan, Sekretaris Camat Seririt I Made Mardika,SE, mewali Camat Seririt. Perbekel Unggahan, Bendesa Adat Unggahan serta para Pelingsir dan perwakilan pasemetonan Arya Kabakaba. (Sdn/Sumber/Arm)

close