Kado Natal 2020: Pedagang Tempe Rugi 27 Milyar Akibat Naiknya Harga Kedele

Iklan Semua Halaman

.

Kado Natal 2020: Pedagang Tempe Rugi 27 Milyar Akibat Naiknya Harga Kedele

Staff Redaksi Media DPR
Senin, 28 Desember 2020


JAKARTA | MEDIA-DPR.COM, Perayaan suci Natal tahun 2020 kali ini mengharu biru. Umat kristiani biasanya membagikan kado kepada sejumlah kerabat sekaligus memperingati penggantian tahun baru masehi.  

Kado NATAL kali ini sungguh pahit yang diterima oleh para produsen tahu tempe se Indonesia. Kenaikan harga kedele mulai tembus Rp 900 ribu per kuintal. Padahal bulan September lalu harga kacang kedele masih bertahan Rp. 610 ribu per kuintal. 

Dampaknya, produsen tahu tempe yang mayoritas produsen gurem menderita kerugian per harinya 150 – 200 ribu/kuintal.   


Menurut Suparman (50), produsen tahu tempe KOPTI Jakarta Barat menyatakan bahwa situasi tidak terkendalinya harga kacang kedele dalam tiga bulan terakhir membuat produsen tahu tempe menjadi tambah sulit hidupnya. “Bahkan ribuan anggota KOPTI Jakarta Barat sudah tidak lagi mampu membayar cicilan KUR yang diberikan oleh BRI maupun BNI,”ujarnya.

Biaya produksi mengolah 100 kg kacang kedele menghasilkan 15 krajang tempe. Total biayanya mencapai 1,4 juta. Dengan harga tempe di pasar saat ini Rp. 4500 per 500 gram, maka produsen hanya mendapatkan 1,3 juta. “Jika biaya lapak dan tenaga kerja dimasukkan maka perlu tambahan 50 – 100 rb lagi. Jadi kami selalu jual rugi per hari antara 150 – 200 ribu.” Papar Suparman.

Menurut catatan DesaNews, anggota KOPTI DKI JAKARTA mencapai 6000 lebih anggota. Jika rerata mereka memproduksi 15 krajang tempe, total kerugian yang ditanggung produsen 27 milyar per bulan. “Itu kalkulasi produksi minimal loh mas,” sabung Suparman kepada Tony Setiawan Chairman Jelajah Desa Pangan di rumah produksi tempenya yang sederhana di Semanan Jakarta Barat.

Suparman berharap Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus segera kembali melakukan kebijakan menstabilkan harga kacang kedele yang sangatt mencekik pedagang kecil ini. Jika tidak akan ada kantong kemiskinan baru di Jakarta disituasi pandemi covid seperti saat ini.

“Saya berharap Bapak Presiden RI Ir. H. Joko Widodo mendengar keluhan kami. Bahkan suatu saat kami juga ingin menagih janji beliau yang akan merevitalisasi Kawasan Pemukiman dan Produksi Tahu Tempe di lahan milik KOPTI di Semanan Jakarta Barat menjadi Kawasan Pemukiman dan Produksi Tahu Tempe yang higienis dan terstandasisasi,”pintanya.

“Kami sempat sampaikan langsung kepada beliau saat kami t di rumah relawan pemenangan Bravo 5 dan insyaAllah beliau adalah sosok negarawan yang amanah,”akunya. ( Ard/Red )

close