SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Miris dan memprihatikan kondisi Bendera Merah Putih yang terpasang ditiang disekolah Dasar Negeri no166 desa Guruh Baru Kecamatan Mandiangin Kab Sarolangun.Hal ini terlihat tak sedikitpun mendapat perhatian Sang kepala sekolah sehingga dalam kondisi libur bendera tetap
terpasang siang dan malam.
Yang lebih tragis lagi terlihat di Bagian dasar jahitan bendera tersebut sudah tak lagi layak di pakai sebagai simbol negara karena telah dimakan usia dan sobek meski dalam kondisi robek dan rusak namun tetap saja dipakai dan berkibar di tiang bendera SD 166 desa guruh baru.
Selain itu kondisi miris nya bendera tersebut di Pasang siang malam.hal lain yang di sorot oleh warga setempat terkait proyek DAK yg dikerjakan secara swakelola oleh kepala SD Nurani kini menjadi buah bibir warga yang merasa janggal dan dinilai menyimpan aroma yang tidak sedap terhadap warga dan pemerintah desa Guruh Baru .
Menurut sumber media ini warga desa Guruh Baru yang patut di percaya mengatakan miris jika bendera kebangsaan Indonesia di Pasang siang dan malam dengan kondisi yang sudah Rusak. Semestinya pihak sekolah harus menghargai dan menghormati simbol negara karena bendera merah putih didapat dengan Perjuangan para pahlawan yang tidak sedikit korban yang tewas gugur demi membela dan mempertahan bendera merah putih ujar Warga,yang minta jati dirinya tidak di tulis,ini sangat miris yang di lakukan oleh pihak SD 166 yang telah mentelantarkan bendera yang menjadi simbol negara siang dan malam ditiang di tambah lagi dalam kondisi rusak parah.
Selain itu sekolah ini memiliki angaran dana bos reguler dan dan dana lain nya tidak mungkin Hanya untuk ganti bendera saja tidak sanggup ditambah lagi tahun ini dapat proyek Dana Alokasi khusus dari pusat dan dikerjakan Sendiri oleh sang kepala sekolah.
Proyek ini Sangat hangat dan menjadi buah bibir warga Karena sang kepala sekolah tidak melibatkan Partisipasi warga lokal khususnya warga desa Guruh baru sementara proyek tersebut ada Di desa guruh baru,karena proyek ini yang menjadi tangan kanan Kepsek diduga suami sendiri yakni Pardi selaku sekdes Petiduran Makanya semua tukang di ambil dari sana sedangkan warga Guruh baru jadi penonton meski memiliki keahlian tukang ujarnya.
Hal ini yang membuat tanda tanya ada apa Kepsek tidak mau memberdayakan warga lokal desa sini,karena dia ingin proyek yang
dia kerjakan sesuka hatinya tanpa ada yang akan membocorkan rahasia ini jika warga sekitar yang dia pake,lihat saja banyak yang janggal mulai dari fisik bangunan sampai phinising,karena kita tahu dengan anggaran yang besar yang dikerjakan hanya sekedar menyelesaikan program,
"Saya rasa kalau bicara kualitas dan kuantitas sangat jauh ujar warga tersebut"
Kepala sekolah Nuraini saat di komfirmasi selalu menghindari awak media dan ketika di temui di rumah pribadinya juga tidak mau menemui begitu pun suami nya Pardi ketika ditunggu dan di ucapkan salam oleh media Ini pada Minggu 2712/2020 yang muncul hanya salah satu wanita dengan mengatakan ibu Nurani lagi sakit,disampaikan oleh wanita ini "ibu lagi kecapean habis pesta" begitupun dengan suaminya
"Bapak lagi ke kebun" ujar Perempuan itu dengan gugup seakan ada hal yang dia sembunyikan saat itu.
Kepala Desa Guruh Baru Rusdianto saat ditemui oleh media ini terkait soal proyek DAK tersebut mengaku hanya sebatas pemberitahuan terhadap dirinya sang kades menjelaskan "kalau hal itu saya hanya di kasih tahu sebatas asssalam mualaikum saja,terkait hal teknis pelaksanaan nya saya sama sekali tidak paham jadi wajar saja warga di dusun sana pada protes karena di sana ada Kadus dan Rt,sedianya ada komunikasi dan kerjasama yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan Pekerjaan sehingga tidak muncul hal yang kurang sedap seperti sekarang ini.Proyek sudah rampung masalah muncul hal ini yang mestinya tidak harus terjadi sebut Rusdianto.
Sebagai kepala desa saya berharap agar hal ini bisa diselesaikan secara bersama sama harap Kades.(Team).