SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Setelah beberapa kali pemberitaan yang dilangsir oleh media ini terkait sejumlah barang yang diduga hilang dan di preteli maling,kini muncul hal lain yang menerpa para petugas yang saat ini menjadi persoalan miris dan potret buruk di lingkungan kantor camat Mandiangin.
Terkait hal tersebut camat Mandi angin yang diwakili oleh sang istri mengirim utusan untuk disuruh meminta kepada wartawan media ini agar menghentikan pemberitaan seputar hal yang terjadi di lingkungan kantor camat Mandi angin tersebut.
Utusan yang di kirim istri Pajardin camat Mandiangin ini adalah Banito mantan Pj.kades Bukit peranginan yang dipecat secara tidak Hormat oleh lembaga adat setempat karena telah melakukan KDRT terhadap istrinya dimana Banito tersebut juga merupakan bendahara kantor camat Mandiangin saat ini.
Menurut keterangan dari Banito saat menjumpai awak media ini mengatakan bahwa saya di perintahkan oleh istri camat Mandi angin untuk menyampaikan pesan kepada media ini agar tidak lagi membuat Berita seputar persoalan kantor camat Mandiangin karena Camat mandiangin tersebut sudah tua dan malu kalau baca berita itu dan beliau berpesan kepada saya supaya awak media yang memberitakan nya supaya mengenang juga Budi baik mereka kepada awak media tersebut. Menurut istri camat mandiangin tersebut bahwa,
"sudah banyak jasa yang diberikan dengan kawan". ujar Banito menirukan ucapan istri camat mandiangin tersebut.
Banito menyampaikan pesan istri camat mandiangin bahwa camat tersebut meminta agar tidak ada lagi berita yang akan diterbitkan katanya, karena kalau melihat dan membaca berita soal masalah yang terjadi di kantor camat mandiangin camat nya jadi sakit sebut Banito,ucapan Banito yang di utus oleh istri camat ini terbilang lucu dan aneh apakah ini memang betul suruhan istri camat atau inisiatif akal akalan Banito semata supaya mendapatkan pujian dari atasan nya.
Jika benar apa yang telah di sampaikan Banito sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan unsur masalah pribadi yang tidak ada indikator yang dirasakan oleh wartawan media ini selama ini baik secara finansial atau bantuan jasa dan bentuk lain nya,namun aneh nya kenapa melalui Banito istri camat meminta supaya berhenti memberitakan seputar potret buram yang terjadi saat ini dalam hal terkait soal Pembobolan disertai pencurian aset kantor kecamatan mandiangin hingga saat ini tak kunjung terungkap siapa pelaku nya.
Semestinya jika camat Mandi angin malu dan tidak kuat baca berita dan sakit sebaiknya dia harus jujur dan terbuka baik pada media ini maupun kepada publik bukan menutup nutupi siapa biang kerok pelaku pencurian dikantornya tersebut,namun dia mengabaikan bahkan ada indikasi bahwa camat tersebut sampai harus menebus AC yang hilang dari penadah dan menutupi motor dinas yang berada di staff nya,kemudian membuat pernyataan bahwa beras yang hilang tersebut cuma salah hitung secara logika bisa kah salah hitung dengan jumlah yang hilang 40 karung....? selain itu hal aneh menyebutkan ucapan Syatar kasi PMD di plesetkan,sehingga bukan nya menyuruh Syatar meminta Maaf ke masyarakat Kec Mandi angin timur,malah membela Syatar.
Sebelum nya juga Camat mandiangin tersebut selalu berorasi politik dari panggung ke panggung sedangkan jabatan yang melekat pasa dirinya adalah seorang PNS yang di larang terlibat persoalan Politik.
Penulis : Asmara