SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Longsor diseratai banjir kembali terjadi di tambang batu bara milik PT. Sarolangun Bara Prima ( SBP) desa talang serdang kecamatan Mandiangin .
Menurut infomasi yang di dapat dari warga desa setempat menyebutkan bahwa jebolnya tanggul untuk penampung air limbah ini akibat terjadi luapan air dari sungai ketalo pada malam Selasa yang lalu,menurut warga jebolnya tanggul yang ada dalam kawasan tambang ini membuat Warna air sungai ketalo berubah keruh dan hitam kecoklatan.
"Saat ini kondisi di lokasi di jaga ketat agar tidak ada warga masuk" terang warga pada saat di bincangi media ini di desa setempat .
Menurut sqlah satu warga setempat yang menjadi sumber media dan patut di percaya menjelaskan bahwa kondisi saat ini Produksi PT tersebut berhenti total baik yang bekerja di lapangan maupun houling Baru bara ke Jambi namun kondisi longsor yang terjadi ini tentu ada sebab dan akibatnya maka dari itu pihak perusahaan tidak boleh ada warga yang masuk ke kawasan tersebut melihat ke Areal longsor karena mereka takut ujar mereka.
Disampaikan warga tersebut bahwa untuk kita ketahui longsor dan jebol tanggul ini sudah sering terjadi karena mereka bekerja sangat dekat dengan sungai ketalo bahkan berada tepat di bibir sungai ketalo,sehingga jika hujan akan terjadi longsor karena air sungai ketalo langsung masuk ke tambang batubara tersebut tutupnya.
Namun di sayangkan sikap arogansi yang dilakukan oleh pihak perusahaan saat awak Media ini mencoba mengkonfirmasi dan meminta hak jawab dari pihak perusahaan tidak memberi hak jawab tersebut terkait longsor dan banjir dalam wilayah kerja PT SBP namun mereka telah menutup akses bagi siapa saja dilarang masuk jika tidak ada ijin dari pimpinan perusahaan tersebut.
"Kalau izin pak Mutu boleh masuk"
Ketika di temui media ini Mutu menghindar dan Raja selaku KTT tidak mau memberikan jawaban bahkan sikap arogan dan angkuh yang dilakukan pada awak media ini.
"Siapa pun tak boleh masuk dan dari mana pun sebut Raja saat di temui dikantor desa kute jaye".
Dari pantauan media ini di lapangan pihak PT SBP ini sangat takut jika apa yang terjadi ditambang mereka di ketahui oleh pihak lain karena dari data yang berhasil dihimpun PT SBP ini bekerja dengan sesuka hati nya namun meski demikian mereka tak pernah mendapakan sangsi walaupun ada hanya sebatas sangsi Ringan pada hal diduga berbagai pelaggaran cukup banyak baik daru segi lingkungan maupun segi sosial terhadap warga desa sekitarnya.
Sementara terkait rusak nya lingkungan serta tercemar nya air sungai ketalo dan sungai serik perlu diperhatikan oleh pemerintah yang ada karena sungai tersebut merupakan tempat hidup berbagai kegiatan yang di butuhkan oleh masyarakat disekitar buat Mandiangin dan mencuci untuk saat ini kondisi air di duga telah tercemar zat yang berbahaya dari tambang PT.SBP semestinya Pihak dinas DLH .
Kabupaten Sarolangun cepat tanggap dan cepat turun ke lokasi untuk mendata dan memriksa untuk membuat laporan kejadian tersebut pimpinan,semestinyo ada langkah pencegahan tersebut agar masyarakat tidak terkena dampak saat mengunakan air yang ada di sungai ketalo ambil sample ukur untuk melakukan pengujian PH air dan mengumumkan hasil pengujian tersebut agar warga tidak sakit akibat dampak dari limbah PT.SBP yang keluar bebas ke median sungai ketalo akibat di Hantam banjir dua hari yang lalu.
Penulis : Team