TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Baktiar Ahmadi Sibarani S.H., M.H., Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng ) Provinsi Sumatra Utara (Sumut) Periode 2017-2022 speak up seputar tuduhan Pembangunan Kantor Bupati Tapteng yang disebut-sebut mangkrak.
Baktiar tantang Bupati Tapteng Masinton Pasaribu S.H., M.H., untuk buka-bukaan seputar proyek pembangunan Kantor Bupati Tapteng yang hingga kini tak kunjung rampung.
Hal itu dikatakan Baktiar pada konferensi pers Jum'at (31/10/2025), di kediamannya Jln Raja Junjungan Lubis Kota Pandan Tapteng
Lebih jauh Bakhtiar menegaskan tudingan proyek mangkrak adalah bentuk penggiringan opini yang menyesatkan.
Jangan menggiring issue seakan itu mangkrak.
"Kalau mangkrak artinya dananya habis tapi bangunannya belum selesai. Selama saya menjabat Bupati Tapteng, proyek itu sudah diperiksa Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dan selalu mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Semua bisa diperiksa, transparan,” ujar Bakhtiar.
Yang menjadi masalah adalah justru berada di tangan pemerintahan saat ini yang memilih tidak melanjutkan pembangunan.
“Harusnya yang ditanya itu Bupati Tapteng, Masinton. Kenapa bangunan itu tidak dilanjutkan? Ada apa? kata Baktiar justru bertanya.
Jangan karena bisikan seseorang lalu dicari-cari kesalahan saya. tegasnya. dan menantang dilakukan debat atau audit terbuka di depan publik::“Kalau memang ada korupsi, saya siap ditangkap. Mari kita buka siapa sebenarnya yang membuat proyek itu terhenti,” ungkap Baktiar.
Bakhtiar juga membeberkan bahwa total anggaran pembangunan Kantor Bupati Tapteng mencapai Rp 130 miliar, dengan realisasi sekitar Rp. 84 miliar, belum termasuk pengembalian sebesar Rp. 3 miliar dan pajak PPh.
Pada masa Pj Bupati Tahun 2023, Anggaran lanjutan sudah disiapkan, termasuk Rp. 5 miliar yang dikerjakan di masa Pj Bupati Sugeng Riyanta, bahkan sempat dianggarkan Rp. 15 miliar dalam Perkada. terangnya
Namun belakangan dicoret oleh Bupati Masinton.: “Karena Elfin dan Sugeng itu birokrat dan penegak hukum yang tahu aturan, makanya mereka lanjutkan proyek itu." tambahnya.
Tapi di masa Bupati Masinton ini, seolah disetting agar proyek itu terlihat mangkrak. Saya siap adu data di depan penegak hukum, BPK, atau siapa pun, biar terang-benderang,” tegasnya.
Kalau mau undang stasiun televisi, saya siap datang. Jangan masyarakat Tapteng ini dipecah-belah. Mari kita bangun Tapteng bersama demi kemajuan daerah,” jelasnya.
Pernyataan Bakhtiar sontak menyita perhatian publik. Di berbagai forum warga, issue Kantor Bupati yang terbengkalai kembali menjadi topik panas.
Sebagian menilai langkah Bakhtiar sebagai serangan balik terhadap narasi yang dibangun pemerintahan baru.
Closing statement Baktiar pada konferensi pers, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.pungkasnya
Kini, publik menanti: apakah Bupati Masinton Pasaribu akan menjawab tantangan terbuka itu, atau memilih diam di tengah sorotan masyarakat. (Lisberth Manik S.E.)

Komentar

