Akhirnya, Oknum Kades Arogan di Tapteng Dilaporkan ke Polisi

Iklan Semua Halaman

.

Akhirnya, Oknum Kades Arogan di Tapteng Dilaporkan ke Polisi

Staff Redaksi Banten
Kamis, 07 Desember 2023

TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Viral di media sosial seorang oknum Kepala Desa Mardame, Sitahuis, Kabupaten Tapanuli tengah, Sumatera utara inisial MG ancam warganya sendiri pakai kelewang.



Aksi arogan dari Kades ini tentu sangat disayangkan oleh masyarakat. Figur Kepala Desa seharusnya mengayomi dan melindungi warganya malah berbanding terbalik. 



Takut dan merasa terintimidasi begitu yang dikatakan oleh Hendry Situmorang dan keluarga pasca mendapat perlakuan kasar dan mengancam dari sang Kades. 



"Kami sekeluarga takut. Bagaimana tidak, pagi hari saya dibangunkan dengan sebilah kelewang/pedang. Melihat MG datang bawa parang, istri saya berinisiatif untuk merekam aksinya itu" Katanya. 



Hendry berujar, "Untung saya masih bisa meredam emosinya, kalau tidak entah apa yang terjadi" ucap Hendry menjelaskan kronologis kepada awak mediadpr.com via seluler pada Kamis (07/12/2023) pagi.



"Kejadian itu terjadi pada tanggal 20 Juni 2023 yang lalu. Berawal dari postingan oranglain di sosial media lalu saya berikan komentar. Entah apa yang membuatnya pagi hari datang membawa kelewang ke rumah saya" Sambungnya. 



"Malam hari pasca kejadian, saya seorang diri dijemput oleh pihak Kades ke rumahnya. Sesampai disana saya disungguhkan sepucuk surat dan diminta untuk saya tandatangani. Dalam keadaan tertekan, saya akhirnya menandatangani surat tersebut" Jelasnya. 



Ia katakan, "Saya takut dan bingung, karena itu selama 6 bulan saya pilih bungkam sampai akhirnya video itu diunggah di akun Tiktok dan saya punya keberanian untuk membuat laporan kepolisian dengan Nomor STPL/B/423/XII/2023/SPKT/RES TAP-TENG/POLDASU pada rabu (06/12/2023) pukul 16.00 WIB" kata Hendry. 



Tidak hanya melancarkan aksi koboy nya, MG juga mengancam akan memberhentikan bantuan PKH yang didapatkan oleh keluarga Hendry Situmorang/Herlina Hutagalung. 



"Dari kejadian itu, memang PKH kami sudah berhenti. Sebab teman yang lain yang dulunya sama pencairan dananya masih mendapatkan uangnya melalui rekening masing-masing" Ungkapnya. 



Closing statement, "Harapan saya agar Kepolisian dapat menanggapi laporan saya. Dan kepada bapak Pj. Bupati Dr. Sugeng Riyanta memperhatikan nasib kami warga kecil dari perlakuan kesewenang-wenangan Kepala Desa yang otoriter" Pungkasnya. (*)


close