8 Parpol di Tapteng Laporkan Indikasi Kecurangan dalam Pemilu ke Bawaslu Tapanuli Tengah

Iklan Semua Halaman

.

8 Parpol di Tapteng Laporkan Indikasi Kecurangan dalam Pemilu ke Bawaslu Tapanuli Tengah

Staff Redaksi Banten
Selasa, 20 Februari 2024


TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Sejumlah pengurus dari delapan partai politik (Parpol) yang tergabung dalam Aliansi Partai Peduli Bersih dan Jurdil di Kabupaten Tapanuli Tengah menyampaikan laporan dugaan kecurangan pemilu ke (Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada senin (19/2/2024) sekitar pukul 22.30 WIB. 


Dalam aksi lintas Partai tersebut, terlihat Abdul Rahman Sibuea selaku Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampak hadir bersama pengurus Partai Golkar, Gerindra, PAN, Garuda, PDIP, PPP dan Partai Buruh.


Rahman Sibuea menyebutkan, kedatangan mereka ke Bawaslu Tapteng untuk meminta agar hasil penghitungan surat suara diulang kembali. 


"Kami dari delapan partai, malam ini datang ke Bawaslu untuk meminta agar dilakukan penghitungan surat suara ulang terkhusus surat suara hasil penghitungan tingkat DPRD Tapteng. Karena kami menduga ada banyak kecurangan saat penghitungan sebelumnya dan kita juga menduga adanya indikasi penggelembungan suara," ujarnya kepada awak media. 



Dikatakannya, dalam surat laporan serta satu unit Flashdisk yang berisikan sejumlah bukti dugaan kecurangan di sejumlah TPS telah mereka serahkan ke Bawaslu Tapteng.


"Salah satu contoh yang kita laporkan itu adalah dugaan kecurangan di Lumut Nauli, dan juga Sirandorung. Dimana di TPS di Kecamatan Sirandorung ini jumlah DPT itu sekitar 216 kalau tidak salah, tapi di hasil penghitungan si C1 Plano itu berjumlah 315 suara. Ini tentu menjadi pertanyaan kita, sedangkan jumlah maksimal DPT itu hanya 300 orang, tapi di TPS ini justru melebihi DPT," paparnya. 


Selain itu, kecurangan lainnya juga diduga dilakukan saat penghitungan surat suara yang hampir keseluruhan dilakukan dini hari, bahkan sejumlah saksi dari beberapa partai diduga disuruh pulang dan sebagian besar ketiduran karena kelelahan. 


"Jadi kami meminta Bawaslu Tapteng untuk merekomendasikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk dilakukan PSU sebagai bentuk demokrasi yang jujur dan adil," katanya. 


Hal senada juga disampaikan Ronal Pakpahan selaku Sekjen PDI Perjuangan mendesak Bawaslu untuk segera mungkin merekomendasikan penghitungan ulang di seluruh TPS se-Kabupaten Tapteng khususnya di tingkat DPRD tingkat Kabupaten.


"Seperti hal yang terjadi di TPS Kelurahan Padang Masiang, Barus yang mana saksi atau relawan pemenangan Prabowo-Gibran yaitu Edianto Simatupang dikeroyok sejumlah orang yang hingga sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit. Tentu ini kita duga ada indikasi dugaan kecurangan yang dilakukan, sehingga terjadi tindak premanisme dengan tujuan kita duga untuk memuluskan tindakan-tindakan kecurangan memenangkan paslon atau calon tertentu," timpalnya. (Rossy)




close