Khalis, Bocah Penjual Gorengan di Pantai Tolkit Pandan

Iklan Semua Halaman

.

Khalis, Bocah Penjual Gorengan di Pantai Tolkit Pandan

Staff Redaksi Banten
Sabtu, 24 Februari 2024
Keterangan: photo Khalis sedang menjajakan gorengannya ke pengunjung pantai


TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. "Gorengan bu, gorengan kak, seribu satu. Makan satu bayar satu, makan tiga jangan bilang satu" suara nyaring keluar dari mulut mungil bocah laki-laki penjual gorengan yang sedang menjajakan dagangannya, di sekitaran Pantai Tolkit, Pandan, Tapanuli Tengah.


Menjinjing keranjang plastik berisikan puluhan gorengan berbagai jenis seperti bakwan, goreng pisang, tahu isi, godok-godok (gorengan bulat yang terbuat dari tepung.red), kedua kaki bocah berusia lima tahun itu tetap melangkah dengan optimis.


Walau tak jarang kerap dibodoh-bodohi beberapa pembeli, si bocah tak pernah mengeluh apalagi kapok berjualan, ia tetap menjajakan gorengan miliknya. Akibat hasil jualan yang tidak sesuai dengan jumlah gorengan yang habis terjual, bocah berbadan kurus itu terkadang harus mendapatkan cubitan dari ibunya.





Khalis, begitu orang menyapanya. Bocah yang setiap hari menghabiskan waktunya untuk berjualan gorengan disekitaran pantai.


Memakai kemeja pendek berwarna merah dan celana pendek berjalan tanpa alas kaki, Khalis merasakan panasnya pasir pantai yang disengat matahari, tak menyurutkan semangat Khalis menawarkan dagangannya dari satu pondok ke pondok lainnya. 


"Pak, beli gorengan bu, seribunya satu bu," ucapnya setengah merayu. 


Khalis mengaku ibunya berprofesi sebagai penjual miesop dikediaman mereka di Kelurahan Kalangan Indah, Tapteng. Sedangkan ayahnya merantau ke Jambi. Meski demikian, Khalis tak pernah mengeluh, mengapa ia harus berdagang setiap harinya. 


"Bapakku bekerja di Jambi, mamaku jualan misop, kakakku sekolah," ucapnya kepada awak media-dpr.com, Sabtu (24/2/2024) siang. 


Khalis, bocah korban perundungan yang seharusnya menikmati masa kecil dengan bermain bersama anak-anak seusianya. Tekad untuk membantu ibu, Khalis berkeliling dari pagi hingga sore menjajakan dagangannya dengan senyum sumringah.


"Aku mau membantu mamaku," pungkasnya. (Rossy)

close