Wahai | MEDIA-DPR.COM, Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai terus didorong kualitas spiritualnya dengan mengikuti ibadah. Seperti pada Rabu (30/4) di Gereja Ebenhaezer saat mereka ikuti ibadah virtual yang difasilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerja sama dengan Sungai Kehidupan Ministry.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan apresiasi atas konsistensi pelaksanaan pembinaan kepribadian bidang kerohanian tersebut. “Ibadah virtual ini menjadi bagian penting dalam pembinaan rohani Warga Binaan. Kami ingin mereka tetap bertumbuh secara spiritual meski sedang menjalani pidana,” ujarnya
Sementara itu, staf pembina kerohanian Kristen, Frans Tepal, turut menegaskan pentingnya pembinaan spiritual bagi Warga Binaan. “Kalau tidak ada pembinaan rohani berkesinambungan, semangat mereka dalam menjalani masa pidana bisa menurun. Ibadah seperti ini menjadi salah satu langkah untuk menyemangati mereka agar tetap kuat secara mental dan spiritual,” tuturnya.
Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai terus didorong kualitas spiritualnya dengan mengikuti ibadah. Seperti pada Rabu (30/4) di Gereja Ebenhaezer saat mereka ikuti ibadah virtual yang difasilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerja sama dengan Sungai Kehidupan Ministry.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan apresiasi atas konsistensi pelaksanaan pembinaan kepribadian bidang kerohanian tersebut. “Ibadah virtual ini menjadi bagian penting dalam pembinaan rohani Warga Binaan. Kami ingin mereka tetap bertumbuh secara spiritual meski sedang menjalani pidana,” ujarnya.
Sementara itu, staf pembina kerohanian Kristen, Frans Tepal, turut menegaskan pentingnya pembinaan spiritual bagi Warga Binaan. “Kalau tidak ada pembinaan rohani berkesinambungan, semangat mereka dalam menjalani masa pidana bisa menurun. Ibadah seperti ini menjadi salah satu langkah untuk menyemangati mereka agar tetap kuat secara mental dan spiritual,” tuturnya.