FKPT Banten Gelar Dialog Online Banten Damai

Iklan Semua Halaman

.

FKPT Banten Gelar Dialog Online Banten Damai

Staff Redaksi Media DPR Jakarta
Kamis, 11 Juni 2020

TANGERANG | MEDIA-DPR.COM, Bidang Media Massa, Hukum dan Hubungan Masyarakat, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten menggelar Dialog online dengan Tema BANTEN DAMAI "Isu Hoax dan Peran Serta Media Cegah Gerakan Faham Menyimpang". 
Acara dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Juni 2020 yang dihadiri oleh awak media, Penggiat medsos dan masyarakat.di moderatori oleh Dede Rujhan.


Kegaiatn tersebut dibuka dengan pemaparan dari ketua FKPT Banten Dr. KH. Amasy tadjudin, MM., yang menerangkan bahwa Banyak masyarakat yang terjangkit virus gerakan, dan pemahaman radikalisme yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. Gerakan-gerakan terorisme biasanya selalu menyudutkan pemerintah agar terjadi kerusuhan di masyarakat sehingga hilang rasa percaya pada pemerintahan dan hilang rasa cinta terharap tanah air Indonesia. Ujarnya

Setelah paparan dari ketua FKPT, di lanjutkan pada materi pertama yaitu Bapak Drs. H. Ade Ariyanto selaku Kepala Kesbangpol Provisni Banten yang memaparkan betapa pentingnya kita waspada akan bahaya Hoax yang mengancam persatuan dan kesaatuan bangsa. juga menyatakan pentingnya media dalam mencegah hoax Pers Media Harus Cermat Dalam Menyaring Pemberitaan Yang Beredar Di Masyarakat, Pers Harus Bisa Menyajikan Berita Yang Berimbang, Mengedukasi Masyarakat Dengan Suguhan Berita-Berita Faktual Dan Terpercaya, Verifikasi Berita, Jurnalis Media Sebaiknya On The Spot Ke Lokasi Kejadian/Sumber Berita dan Mendapatkan Informasi Dari Berbagai Sumber.

Hadir dalam nara sumber kedua Kepala Bidang Media Massa, Hukum dan Hubungan Masyarakat FKPT Prov. Banten Sehabudin, M.Pd yang menjelaskan bahwa media saat ini memegang peranan penting dalam berbagai aktifitas kehidupan sosial masyarakat. Sehingga ini dijadikan alat bagi penyebar hoax dalam melancarkan aksinya dengan tujuan menumbuhkan rasa risau masyarakat, memecah belah, mengadu domba, memperkeruh situasi dan kondisi bangsa. oleh karenanya kita harus mampu mencegah, mampu mengidentifikasi apakah informasi itu Judul provokatif atau tidak, kedua meneliti apakah Alamat situs resmi atau tidak Resmi, ketiga Periksa informasi/berita fakta apa Opini, ke empat Cek keaslian foto/dokumennya, kelima pemberitaan biasanya tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu dan ke enam selalu Bermuatan fanatisme dan ekslusif atas nama ideologi. Ujarnya (Ark/Ric).
close