Komentar
BENGKULU | MEDIA-DPR.COM, Orang tua wali murid mengeluhkan masalah mahalnya biaya untuk daftar ulang pendidikan yg harus dibayar di SMK N 1 Bengkulu. Ketua DPD GSPI Bengkulu "Jonson Manik" langsung mengkonfirmasi ke pihak sekolah yang bersangkutan terkait dengan keluhan orang tua murid. Rabu 8/7/2020.
Berkaitan dengan keluhan yang disampaikan wali murid kepada "Jonson Manik" Ketua DPD Generasi Sosial Peduli Indonesia (GSPI) Bengkulu yang memang Konsen dalam Bidang Pendidikan akan menyurati "Gubernur, Polda, dan Kejati Bengkulu" supaya meninjau kembali keputusan pihak sekolah tersebut. Ungkapnya
Manik menambahkan gedung punya Negara, ASN gaji oleh Negara, BOS, BOP, di berikan juga oleh Negara demi untuk mencerdaskan Anak Bangsa, yang paling lucunya komite sudah di tagih sekolah sedangkan rapat komite belum di laksanakan, Ujarnya.
Apakah Pemda Bengkulu tidak menganggarkan biaya penerimaan/pendaftaran siswa, dan apakah memang diharuskan para siswa untuk membayar daftar ulang setelah kenaikan kelas ?... ini perlu di pertanyakan. Kepala sekolah harus memahami ekonomi masyarakat saat ini akibat dampak Pandemi Covid 19.
Namun demikian walaupun proses pendidikan juga terganggu bahkan cenderung Vacum selama darurat pandemi Covid'19 sejak mulai 16 Maret 2020, Dana BOS, BOP semua tetap berjalan. Tandasnya.
Oleh karena itu "Jonson Manik" yang juga Ketua GSPI Bengkulu meminta seluruh lapisan masyarakat agar berani mengkritisi kebijakan sekolah yang jelas jelas memberatkan para orang tua wali murid dalam setiap kegiatan penerimaan murid baru dan daftar ulang siswa, serta pungutan lainnya di sekolah. Laporkan kalau ada oknum pihak sekolah dan oknum komite yang terindikasi melakukan tindakan "PUNGLI" di sekolah. Pungkasnya. (Mnk /Jnn)
