Tembang Sakral Era Milenium Menggema di Pasujudan Kanjeng Sunan Kalijaga

Iklan Semua Halaman

.

Tembang Sakral Era Milenium Menggema di Pasujudan Kanjeng Sunan Kalijaga

Staff Redaksi Media DPR
Senin, 21 September 2020

 

DEMAK | MEDIA-DPR.COM, Pesona para Waly hingga detik ini masih sangat memikat para pencintanya. Betapa tidak, ketika Ndara Sri Narendra Kalaseba (SNK) pada Minggu,(20/9) mengajak para Santri Gerbang untuk Ziarah ke Makam Waly Susuhunan Kalijaga di Desa Kadilangu, Demak, sontak yang datang tak terhingga, ditaksir lebih dari 700 peziarah.

Seorang Santri bisa mengajak saudaranya, temannya, kenalannya dan lain sebagainya. Bahkan, pembaca facebook SNK pun, tak sedikit yang turut serta membersamai ziarah ini. Mereka datang untuk berdoa di Makam Waly sekaligus langsung bertatap dengan Ndara SNK.

Mengapa Ndara SNK begitu kukuh dalam mengajak ziarah Waly ini? Apa tujuannya?
‘’Di samping kita kumpul bersama melantukan Yasin, Tahlil dan doa-doa demi turunnya kebaikan, keberkahan, hidayah, anugerah dan maghfirah dari ALLAH, sekaligus hal ini adalah upaya menggelorakan semangat I’tiba Waly, yakni mengikuti jejak atau nderek lakuning lampah Susuhunan Kalijaga tatkala semasa hidupnya melaksanakan syiar Islam di tanah Jawa.

Betapa beliau dengan kearifannya, kebaikannya dan tata krama yang luhur, kehadiran beliau dapat diterima oleh semua kalangan. Susuhunan Kalijaga itu beragama secara totalitas, sekaligus berkesenian dan berkebudayaan pun juga totalitas. Tentu tanpa perlu mengingkari nilai-nilai ke-Tauhidan!” jelas Ndara SNK saat saya temui sesuai ziarah.



 
Gayungpun bersambut. Banyak pihak yang mendukung langkah pencipta Kidung Wahyu Kalaseba ini. Di antaranya lingkaran para Kiyai, Ulama muda, penggiat seni budaya, YouTuber dan tokoh masyarakat lainnya. Di antaranya Pak Djoeyamto, sang pelopor Kartasura Greget, owner Relinkspeed, Mas Andi Zate, Banser, PSHT dan lain-lain.

‘’Saya totalitas ma’mum saja dengan Ndara SNK, ikut tegak lurus berdaulat,’’ tambah Pak Djoe.

Ziarah ke makam Waly yang sudah seringkali dilakukan Ndara SNK bersama para Militan Santri Gerbang ini, malah tidak hanya mempesona para kaum tua. Atas kepiawaian Ndoro SNK dalam menggelorakan semangat pergerakan, membuat para Milenial seringkali mengikuti agenda tersebut. Mereka tampak asyik menikmati dan khidmat.

Waly Songo memang luar biasa disegala hal dan bidang. Itulah dahsyatnya peradaban para Waly Songo. Meski sudah berabad-abad silam tiada, namun ruh gelora syiar Agama dengan segala kebajikannya masih membekas dan terngiang-ngiang di telinga para pejuang kebenaran.

Tak ada salahnya bila langkah-langkah kaki para pejuang agama dan pelestari adat istiadat Jawa abad kini, melalui nilai kesadaran dari segenap hati paling dalam, bersatu padu mengaplikasikannya dalam bentuk ziarah dan doa, sebagai wujud rasa syukur serta untuk membangkitkan gelora semangat mewarisi ajaran Waly.

Ndara SNK juga menjelaskan bahwa Sunan Kalijaga atau Raden Mas Sahid atau Ki Dalang Brangti, atau Pangeran Tuban tersebut, adalah tokoh yang sangat menginspirasi pemikirannya. Berilmu tinggi namun tetap rendah hati, begitulah sosok Susuhunan Kalijaga yang saya pahami.

‘’Nah, seandainya semua tokoh di negeri ini meniru jejak para Waly, tentu perpecahan serta aneka caci maki tak perlu ada di negeri loh jinawi ini,’’ pungkas Ndoro SNK.

Dari awal hingga akhir acara berjalan khusyu’, saat Ndara SNK berdoa tak jarang yang menangis. Terlebih lagi pada saat Ndara SNK hendak berjalan meninggalkan makam, ratusan peziarah berjubel ingin salaman, tidak sedikit yang teriak histeris: “Ndara, Ndara, Ndara, saya minta salaman. Ndara, saya ikut satu frekuensi. Ndara saya tegak lurus berdaulat. Ndara saya penggemarmu”. Sampai merinding!

Oh iya, perlu saya tambahkan di tulisan ini. Usai melafalkan dzikir dan doa ziarah, sontak ratusan peziarah itu melantunkan Kidung Wahyu Kalaseba. Ya, Kidung Wahyu Kalaseba yang diciptakan Ndara SNK itu menggema di Pasujudan Sunan Kalijaga, Suasana menjadi sangat hanyut dan jamaah di luar rombongan Ndara SNK seketika diam mendengarkan tembang sakral abad milenium. Ini nyata!

Sungguh sangat menggetarkan semua orang. Ini adalah pesona semangat Trah Jawa tampak nyata di makam Susuhunan yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Allahu Akbar. Saya kagum dan menitikkan air mata! Terimakasih telah menggugah semangat kami Ndara. (NKRI/GUN)

close