Oknum Disperindag Sibolga Nakal, Parengge-rengge Pasar Nauli Minta Wali Kota Tindak Tegas Oknum

Iklan Semua Halaman

.

Oknum Disperindag Sibolga Nakal, Parengge-rengge Pasar Nauli Minta Wali Kota Tindak Tegas Oknum

Staff Redaksi Banten
Kamis, 29 Februari 2024
Keterangan: photo puluhan massa melakukan orasi di depan kantor Wali Kota Sibolga 



SIBOLGA | MEDIA-DPR.COM. Puluhan parengge-rengge (pedagang pasar basah.red) Pasar Nauli kembali lakukan aksi demo atau unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Sibolga pada Rabu (28/2/2024) sekira pukul 11.00 WIB. 


Aksi ini merupakan jilid kedua setelah sebelumnya hal yang sama telah dilakukan pada 07 Februari 2024 yang lalu yang meminta agar oknum-oknum nakal yang merupakan pegawai dari Disperindag Kota Sibolga ini ditindak tegas oleh Wali Kota Sibolga.


Adapun tuntutan para parengge-rengge tersebut adalah terkait praktik jual beli lapak yang disebut-sebut dilakukan oleh oknum Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Sibolga berinisial AS dan LS dengan harga bervariasi tergantung letak lapak yang diinginkan. 


Hal ini disampaikan Lorencius salahsatu parengge-rengge yang juga sebagai orator pada aksi tersebut. "Ada uang, ada lapak. Harga yang ditetapkan juga oknum Disperindag Sibolga tersebut bervariasi sesuai dengan lapak yang diinginkan oleh pedagang, ada yang 30 juta, 25 juta dan 17 juta. Kalau yang 30 juta mereka dapat lapak di emperan kaki lima depan toko mas. Bahkan ada dari mereka ada yang memiliki lebih dari 10 lapak, yang mana lapak ini kembali mereka sewakan ," terangnya.


Keterangan : photo Staff Ahli Wali Kota Bustanul Arifin saat menerima beberapa perwakilan dari massa yang hadir di salahsatu ruangan di kantor Wali Kota


Ia juga menyebutkan sebelumnya sekira tanggal 28/1/2024 Ananta Siregar sempat memberikan kami tempat tetapi pada tanggal 30/1/2024 lapak kembali ditarik. 


"Ananta Siregar sempat memberikan kami lapak tanggal 28/1/2024 tetapi tertanggal 30/1/2024 ditarik kembali olehnya. Kami pedagang lama, kami tidak dapat lapak karena kami tidak punya uang," ujarnya. 


Selain itu, Sudarmin Sitompul juga berujar kalau pembagian lapak di Pasar Nauli tidaklah layak. 


"Bagaimana bisa pedagang kelapa diberikan tempat di lantai 3 karena yang kita tahu bahwa mereka kebanyakan sudah berusia 50-60 tahu, bahkan banyak yang sudah memakai tongkat untuk berjalan. Jadi memang tidak layak," timpalnya. 


Sementara itu, Staff Ahli Wali Kota Sibolga Bustanul Arifin didampingi Drs. R. Butar-butar dan Lindung Simanullang menerima beberapa perwakilan dari massa untuk menyampaikan aspirasi di salahsatu ruangan Kantor Wali Kota.


"Disini saya mewakili pak Wali Kota menerima seluruh keluh kesah dari bapak/ibu yang hadir, ini akan menjadi catatan saya yang akan sya teruskan ke bapak Jamaluddin Pohan selaku Wali Kota. Dan kami berjanji sesegera mungkin untuk menindaklanjuti tuntutan dari para pedagang pasar Nauli," pungkasnya. (Rossy)

close