BATANGHARI JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Ismar warga Desa Sukaramai Kecamatan Muara Tembesi mewakili pemilik tanah lainnya melakukan penyetopan sementara terhadap aktivitas angkutan Batu Bara jalur Sungai Batang Tembesi, Selasa (29/04/2025).
Aksi ini menurut Ismar bukanlah suatu premanisme melainkan untuk menuntut hak dan keadilan.
Penyetopan ini bersifat sementara dan hanya untuk angkutan Batu Bara jalur Sungai Batang Tembesi, karena itu melintasi kebun milik Ismar CS.
"Kami cuma menuntut keadilan dan hak kami, itu saja. Karena kalau kita menahan satu atau dua tongkang itu belum tentu cukup, karena bisa jadi ketika tidak terpantau oleh kami ada tongkang-tongkang yang lain ikut bersandar di tanah kami," ungkapnya.
Ismar mengaku, sudah mengantongi bukti foto-foto beberapa tongkang yang telah bersandar.
Kemarin kapten kapal yang kebetulan menambatkan tongkang di tanah kami keberatan jika hanya dirinya hanya yang di tahan.
"Jadi mereka semua harus sama-sama bertanggung jawab. Karena berlabuh di sungai Batang Tembesi," jelasnya.
"Penyetopan sementara ini juga sudah diketahui oleh pihak kepolisian Sektor Tembesi, karena belum ada itikad tanggung jawab dari para pelaku usaha yang selama ini sudah kami sampaikan kepada pengurus," tambah Ismar.
Menurutnya, pihak pelaku usaha yang melintas di sana terdata oleh PPTB, dan seharusnya melalui perwakilannya bertemu dan mencari solusi bersama-sama.
"Kalau lah mereka menganggap nilai ganti rugi yang kami ajukan itu terlalu besar, langkah baiknya bersama-sama mengukur ulang tanah di lokasi sesuai dengan surat kepemilikan yang kami punya," jelasnya.
Jangan mengutus orang lain untuk bertemu seolah-olah ingin mencari solusi namun tidak berani juga untuk memutuskan.
"Hal ini simpel dan tidak ribet sebenarnya, kalau lah sudah ada itikad dan kesepakatan seperti yang kami harapkan tentunya sudah ada keadilan untuk kami," papar Ismar.
Ia juga mengajak kepolisian untuk bersama-sama turun ke lapangan agar dapat melihat fakta yang sebenarnya, bukan malah berfokus pada aksi premanisme. (Psb)