Komentar
BANDUNG | MEDIA-DPR.COM, Kepala Desa Pulosari Agus Handali dengan adanya kegiatan pembangunan di lapang Sepak Bola Riung Gunung menjelaskan bahwa lapangan ini suka di gunakan untuk kegiatan perkemahan Pramuka, TNI dan Polri serta banyak manfaatnya terus sekarang sama pihak PTPN Vlll entah di sewakan atau di jual kepada pihak swasta untuk pengembangan penginapan.
Yang mana sebelumnya tidak ada sosialisasi dari pihak PTPN Vlll ke pihak Pemdes Pulosari jadi sebelah pihak, mentang-mentang ini lahan PTPN sementara PTPN sendiri ada di wilayah kami yaitu Desa Pulosari serta sementara ini tidak ada kordinasi dan sosialisasi padahal lapang ini sudah lama sekali di pakai warga jelasnya.
Lain halnya dengan Ading Sunjaya S.Pd ketua Kwartir cabang Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat pada hari Selasa 11 April 2023 menambahkan, kami sangat menyesalkan karena lapangan tersebut setiap tahun atau setiap saat selalu di gunakan Masyarakat dan kegiatan Pramuka yaitu perkemahan.
Dengan adanya penggunaan lahan tersebut oleh pihak ketiga artinya kami dari kwartir ranting gerakan Pramuka kecamatan Pangalengan menyatakan menolak, kalau bisa lapangan itu di kembalikan seperti semula.
Kami berharap ingin mengelola bersama dengan masyarakat untuk kemaslahatan masyarakat juga nantinya bisa pergunakan bersama - sama kami, tentunya untuk masyarakat Pangalengan khususnya masyarakat Desa Pulosari.
Tadinya kami memohon perizinan kepada pimpinan PTPN Vlll Pasirmalang agar lapang tersebut untuk sarana perkemahan yang di kelola oleh kwartir ranting kecamatan Pangalengan tambahnya.
Sebagian isi surat yang di tanda tangani ketua RW 08 Kampung Laspada, Desa Pulosari pada tanggal 09 April 2023 merasa keberatan dengan diberikannya izin pembangunan pariwisata riung gunung, karena akan memberikan dampak buruk kepada warga disekitarnya.
Dan akan menjadikan dampak negatif terhadap anak-anak dan cucu-cucu kami, Oleh sebab ini, mohon ditinjau ulang, diteliti ulang, dikaji ulang, apabila memberikan sebuah izin jangan dilihat dari segi materi nya saja. Kami mohon kepada bapak administrator dan bapak direksi perkebunan Pasir malang izin pariwisata tersebut dicabut.
Dampak yang akan terjadi pertama Belajar mengajar anak anak akan terganggu jiwa dan raga anak anak akan menjadi kurang sehat apabila lapangan olahraga digunakan untuk wisata atau parkir Padahal lapang bola tersebut merupakan motivasi untuk anak dan cucu kami.
Untuk menjadikan anak bangsa yang berkemajuan Karena di lapang tersebut 2 sampai 3 bulan sekali selalu dipakai latihan TNI, POLRI, Pramuka, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya, sampai berita tayang pihak PTPN Vlll Malabar dan penyewa lahan belum bisa di minta keterangan.
