TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Kecaman tajam dialamatkan kepada Sanggam Panggabean S.Ag., Plt Camat Barus Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatra Utara (Sumut) terkait penanganan pasca-bencana.
Pemuda Tapteng, Erik Firmansyah Pasaribu, secara terbuka mempertanyakan keabsahan data yang menyebutkan bahwa proses pemulihan bencana di wilayah Barus telah mencapai angka 90%.
Erik menilai klaim tersebut sangat menyesatkan dan tidak sesuai dengan jeritan masyarakat yang masih merasakan dampak kerusakan di lapangan.
Jangan Hanya Laporan Asal Bapak Senang.(ABS), Erik menantang Plt.Camat Barus untuk memaparkan indikator keberhasilan yang digunakan sehingga muncul angka fantastis 90%.
Ia menduga ada upaya manipulasi informasi demi memberikan citra positif yang semu kepada pimpinan daerah: "Saya sebagai pemuda mempertanyakan kepada Plt Camat Barus, dari mana dasar data 90% pemulihan bencana itu?
Parameter apa yang kalian pakai? Kalau cuma di atas kertas, semua bisa dibuat bagus. Tapi tolong, cek ke lapangan, buka mata! Rakyat di bawah masih kesulitan," tegas Erik Firmansyah Pasaribu dalam keterangannya, Rabu (31/12/2025).
Fakta Lapangan vs Klaim Meja
Menurut Erik, banyak sektor yang belum tersentuh pemulihan maksimal, mulai dari infrastruktur yang masih rusak hingga bantuan ekonomi bagi warga terdampak yang belum merata. ujarnya.
Baginya, klaim persentase tinggi tersebut adalah bentuk pembodohan publik.
"Kalau benar sudah 90% pulih, kenapa fakta di lapangan berbicara lain? Jangan biarkan masyarakat disuguhi angka-angka 'gaib'. jelasnya.
Seorang Camat harusnya menjadi penyambung lidah rakyat yang jujur, bukan malah menutupi kenyataan dengan laporan manis," tambahnya dengan nada bicara yang lugas. desak Bupati Tapteng. ungkapnya
Ambil Sikap Melihat ketidaksinkronan data ini, Erik Firmansyah Pasaribu meminta Bupati Tapteng Masinton Pasaribu S.H., M.H., untuk segera turun tangan.
Ia berharap Bupati tidak hanya menerima laporan sepihak dari bawahannya: "Kami minta Bapak Bupati segera ambil sikap! Evaluasi kinerja Camat Barus. Turunkan tim independen untuk mengecek kebenaran data tersebut.
Jangan sampai kebijakan diambil berdasarkan data yang salah, karena yang akan jadi korban adalah masyarakat Barus sendiri," seru Erik.
Poin utama desakan Erik Firmansyah Pasaribu: "Transparansi Data: Menuntut Camat Barus membuka rincian anggaran dan progres fisik pemulihan bencana ke publik.
Verifikasi Lapangan: "Mengajak pihak kecamatan melakukan inspeksi bersama tokoh pemuda dan masyarakat ke titik-titik terdampak bencana yang paling parah.
Evaluasi Birokrasi: Meminta Bupati Tapteng mencopot pejabat yang terbukti memberikan laporan palsu atau manipulatif terkait pemulihan bencana.
Closing statement Erik pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemuda akan terus mengawal persoalan ini hingga ada kejelasan yang jujur. "Kami tidak butuh angka 90% di berita, kami butuh Barus pulih seutuhnya secara nyata," pungkasnya.(Lisberth Manik S.E.)

Komentar.jpeg)

