Ephorus HKBP Rayakan Natal Bersama Korban Terdampak Bencana Kota Sibolga dan Tapteng

Iklan Semua Halaman

.

Ephorus HKBP Rayakan Natal Bersama Korban Terdampak Bencana Kota Sibolga dan Tapteng

Staff Redaksi Media DPR
Jumat, 26 Desember 2025


TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, memimpin Ibadah perayaan kelahiran Tuhan Yesus Kristus bersama para pengungsi dan Jemaat HKBP Sibolga Julu Kota Sibolga Provinsi Sumatra Utara (Sumut) pada malam Natal. 


Ibadah ini dihadiri 100 orang perwakilan dari total 2.547 keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan di wilayah HKBP Distrik IX Sibolga–Tapteng–Nias, Selasa (24/12/2025). 


Ribuan warga Jemaat memadati Gereja hingga ke tenda-tenda yang disiapkan di luar area Gereja. Suasana Ibadah berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, di tengah kondisi duka dan pemulihan yang masih dialami para pengungsi.


Pimpinan tertinggi Gereja HKBP, ini menekankan makna Natal sebagai kehadiran Allah yang nyata di tengah pergumulan umat. “Dalam perayaan ini kami menghayati makna Imanuel Allah beserta kita, bukan sekadar peristiwa masa lalu, melainkan kenyataan yang hidup di sini dan saat ini, bahkan di tengah penderitaan dan luka,” ujarnya.


Ephorus, juga menegaskan bahwa Imanuel berarti Allah hadir bersama seluruh ciptaan-Nya. Karena itu, umat dipanggil untuk berjalan seirama dengan Tuhan dalam merawat alam yang diciptakan dan dikasihi-Nya. ucapannya.


Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan pula penyampaian Boras Sipir Ni Tondi, yang mengandung Doa agar para saudara yang terdampak dipulihkan dari trauma serta diteguhkan dalam penyertaan Tuhan ke depan. 


Selain itu, Ephorus HKBP menyerahkan bantuan tunai sebagai bentuk kepedulian untuk meringankan beban para pengungsi.


Selanjutnya Ephorus mengajak seluruh pihak untuk terus bergandengan tangan dalam solidaritas dan Doa, agar proses pemulihan bagi para keluarga terdampak dapat berjalan dengan baik.


Kebutuhan paling mendesak saat ini adalah bahan makanan dan dukungan dana. Sementara itu, bantuan pakaian yang cukup banyak diterima belum seluruhnya tersalurkan karena bukan merupakan kebutuhan pokok utama bagi para pengungsi saat ini, " (Lisberth Manik S.E.)

close