Anggota DPRD Tapteng Pardamean Hutabarat Masyarakat dan Pemdes Mela I dan II Kolaborasi dengan PT. Tiam Mela Datangkan Ekscavator Keruk Sungai

Iklan Semua Halaman

.

Anggota DPRD Tapteng Pardamean Hutabarat Masyarakat dan Pemdes Mela I dan II Kolaborasi dengan PT. Tiam Mela Datangkan Ekscavator Keruk Sungai

Staff Redaksi Media DPR
Rabu, 10 Desember 2025

TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Kejadian hujan ekstrem memiliki karakteristik yang sama, seperti kelembapan tinggi dan gangguan atmosfer misalnya, badai musim dingin. 


Semakin lama kondisi ini berlangsung di tempat yang sama, semakin ekstrem pula kemungkinan hujan yang akan terjadi sejak Nopember 2025.


Anggota DPRD Tapteng dari Fraksi NasDem Pardamean Hutabarat mengatakan: "Rawannya cuaca setiap hujan turun mengakibatkan banjir di sekitaran Pabrik Es PT. Tiam Mela. di Desa Mela 


Maka kami dari masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) Mela.Satu dan Mela Dua Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Provinsi Sumatra Utara (Sumut)


"Kaloborasi dengan Parlinggoman Sihombing (Alok) pemilik PT. Tiam Mela mendatangkan alat berat Ekscavator untuk pengerukan tanah dan pasir dari aliran sungai yang  ada di Desa Mela.Satu dan Mela Dua." pungkasnya. 


Tujuan utama pengerukan pasir (sedimentasi) di sungai setelah banjir adalah untuk mengembalikan dan meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung serta mengalirkan air, sehingga dapat mencegah banjir susulan yang lebih parah di masa mendatang. 


Pengerukan pasir di sungai, meningkatkan kapasitas aliran air: "Banjir kerap membawa material seperti pasir, lumpur, dan puing-puing, yang kemudian mengendap di dasar sungai (sedimentasi). 


Penumpukan ini mendangkal sungai dan mempersempit saluran air. Pengerukan menghilangkan material tersebut, membuat sungai lebih dalam dan lebar, sehingga dapat menampung volume air yang lebih besar.


Mengurangi Risiko Banjir Susulan: "Dengan kapasitas sungai yang pulih, air hujan dapat mengalir lebih lancar dan cepat ke hilir, mengurangi kemungkinan air meluap dari tanggul atau bantaran sungai saat curah hujan tinggi berikutnya.


Pengerukan, bagian dari upaya normalisasi sungai untuk memastikan sistem drainase berfungsi optimal dan menghindari daya rusak yang mungkin ditimbulkan oleh aliran air yang tidak terkontrol.


Aliran air yang terhambat oleh sedimen dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tanggul dan bantaran sungai, meningkatkan risiko erosi atau bahkan jebolnya tanggul. Pengerukan membantu menjaga stabilitas struktur sungai. (Demak MP Panjaitan/Pance)

close