Bupati Cek Endra Pokuskan P2DK Ketahanan Pangan Antisipasi Wabah Covid-19

Iklan Semua Halaman

.

Bupati Cek Endra Pokuskan P2DK Ketahanan Pangan Antisipasi Wabah Covid-19

Staff Redaksi Media DPR
Rabu, 06 Mei 2020

SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Bersiap sebelum terjadi adalah cara bijak yang dilakukan pemerintah Sarolangun dalam menyikapi kemungkinan terburuk terkait pandemi Covid-19 di wilayah tersebut.

Salah satunya dengan merefocusing program kerakyatan seperti Padat Karya Tunai (PKT) dan P2DK untuk ketahanan pangan masyarakat.

Sebagaimana diketahui bahwa program P2DK ini merupakan program unggulan Bupati Sarolangun Drs H Cek Endra bersama Wakil Bupati H Hillalatil Badri, dengan mengucurkan anggaran Rp. 200 juta tiap desa dan kelurahan Setiap tahun

Bupati Sarolangun H Cek Endra mengatakan refocusing penggunaan anggaran P2DK ini diarahkan untuk peningkatan produksi ketahanan pangan di desanya masing-masing desa, dikarenakan dampak dari virus corona ini bukan hanya dari segi kesehatan melainkan memiliki efek terhadap ketahanan pangan.

“Disamping program padat karya, sarolangun juga ada program P2DK yang selama ini digunakan untuk sebagian besar modal kerja Bumdes, tapi tahun ini dan tahun depan kita refocusing bahwa P2DK akan sama bagaimana meningkatkan produksi pangan di desanya masing-masing,” katanya, Rabu (06/05/2020). Usai meninjau pengerjaan program padat karya di Kecamatan Pelawan.

Bupati juga menekankan kepada seluruh kepala desa dan Lurah, untuk bagaimana mendukung program ketahanan pangan ini dengan penggunaan anggaran Rp 200 juta. Seperti, perluasan lahan sawah, bantuan bibit, perkebunan atau juga perikanan.

“Saya harap ini bisa membantu masyarakat kita, karena efek covid-19 bukan hanya masalah kesehatan, tapi tetap pemulihan ekonomi. Makanya program pemerintah, tadi saya sampaikan kepada kades tolong kita memikirkan masalah ketahanan pangan desa kita, kalau pangan di Desa kuat, Kecamatan kuat dan Kabupaten juga akan kuat,” katanya.

“Semuanya (anggaran P2DK) karena saya tidak mau kalau tidak fokus. Kalau dibangun kebun jagung, bayangkan dapat berapa hektar itu dengan uang Rp 200 juta. Pak kades berinisiatif membuka dengan alat berat, yang penting menanamnya bersama, sehingga luasannya lebih luas,” kata dia menambahkan.

Selain itu, pengunaan dana desa dari Pemerintah Pusat juga diharapkan bisa meningkatkan ketahanan pangan masyarakat desa. Sebab, selama ini sebagian besar para kepala desa menggunakan dana desa untuk pembangunan fisik, seperti pembangunan gedung olah raga, kantor desa, pembelian ambulance.

“Dana desa juga tentunya fokus penggunaannya, tidak usah lagi bangun sarana olah raga, drainase tapi untuk ketahanan pangan. Saya yakin kalau kita bisa bantu ketahanan panganan dua tahun ini, Insa Allah produksi pangan kita akan meningkat. Ini pentingnya disamping memberi masyarakat untuk padat karya, tapi juga untuk ketahanan pangan. Kami yakin Sarolangun sudah siap untuk melakukan refocusing tadi untuk ketahanan pangan,” katanya. (H.Pasaribu/PJ)


close