KRISIS AIR MULAI DIRASAKAN ENAM DESA AKIBAT SODETAN DI BENDUNGAN CIKONDANG JEBOL

Iklan Semua Halaman

.

KRISIS AIR MULAI DIRASAKAN ENAM DESA AKIBAT SODETAN DI BENDUNGAN CIKONDANG JEBOL

Staff Redaksi Media DPR
Minggu, 19 Juli 2020

CIANJUR | MEDIA-DPR.COM, Jebolnya sodetan Bendungan Cikondang telah dirasakan dampaknya oleh beberapa desa di kecamatan Cibeber, salah satunya adalah desa Cisalak, aliran sungai yang melintasi desa Cisalak kini mengering, tak ayal segala kebutuhan masyarakat seperti mencuci, mandi dll, kini sudah tidak bisa lagi, sumur wargapun dikeluhkan sudah mulai mengering dampak dari keringnya aliran sungai cisalak,kolam kolam wargapun sudah menghijau pertanda akan semakin mengering hanya menunggu waktu saja.


Kekeringan akan kembali melanda enam desa yang dialiri air Sungai Cikondang yakni Desa Cisalak, Sukaraharja, Sukamaju, Mayak, Cibaregbeg dan Cimanggu. Sebelumnya aliran irigasi dari Sungai Cikondang sempat mengalami kekeringan karena bendungan hancur akibat banjir bandang.

Hingga akhirnya dilakukan penanganan oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan membuat sodetan air menggunakan bronjong. Namun hal tersebut tidak bertahan lama, sodetan untuk mengarahkan air ke saluran irigasi pun kembali jebol.


Selain itu, kondisi panas berkepanjangan selama kurang lebih dua bulan pun membuat sumur warga kekeringan. Beberapa warga berinisiarif melakukan pembendungan air yang sedikit mengalir untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Akan terapi, air tersebut tidak bisa untuk diminum dan untuk kebutuhan masak.

DPR.COM beserta sejumlah awak media lainnya mencoba untuk menelusuri sumber mata air yang masih bisa digunakan untuk mandi dan mencuci oleh warga, Minggu 20/07/20, adalah Dedih (60) warga Kampung Cisalak Hilir Desa Cisalak Kecamatan Cibeber mengungkapkan kekeringan yang melanda Desa Cisalak sudah terjadi sekitar dua bulan.

"Sudah dua bulan kekeringan, sumur pun tidak ada air. Jadi kita memanfaatkan air kolam yang dibuat dari hasil swadaya masyarakat sekitar," ujarnya.

Bahkan, untuk minum pun warga membeli air galon. Dirinya pun bersama warga lainnya berharap pemerintah setempat bisa tanggap.

"Kita berharap ada tanggapan dari pemerintah setempat. Kalau dari pihak desa dan kecamatan belum ada yang datang," tuturnya.

Dari hasil peninjauan di lokasi sodetan yang berada di bendungan Cikondang yang dibangun dengan biaya fantastis tersebut memang sudah runtuh, hanya bendungan kecil sebagai upaya dari pihak pembangun untuk mengaliri irigasi dengan menggunakan mesin pompa air

Sementara itu, Kades Cisalak, H. Iwan Holilurohman  ketika di hubungi via telpon mengatakan,  saat ini pihaknya sudah membuat sumur bor sedalam 50 meter untuk kebutuhan warga.

"Kita sudah upayakan sumur bor yang dibuat sedalam 50 meter di tiga titik dan baru satu titik yang selesai," jelasnya.

Warga berharap kepada pihak pemerintah khusunya pada pelaksana pembangunan Bendungan Cikondang untuk bisa mengupayakan menormalisasi (dialiri air) kali Cisalak secepatnya, sehubungan dengan semakin sulitnya air untuk kebutuhan mandi ,mencuci dan juga mengairi kolam kolam warga serta sawah mereka. (Taufik W / Jnn)
close