Mess Penjaga Sekolah SD 2 Telaga Kecamatan Busungbiu Rusak Parah Dan Rentan Sebabkan Wabah Penyakit

Iklan Semua Halaman

.

Mess Penjaga Sekolah SD 2 Telaga Kecamatan Busungbiu Rusak Parah Dan Rentan Sebabkan Wabah Penyakit

Staff Redaksi Media DPR
Rabu, 24 Februari 2021


BULELENG-BALI | MEDIA-DPR.COM, Saat melintas lewat jalan Desa Telaga menuju Desa kekeran, Awak Media Melihat sebuah bangunan di sebelah sekolah SD 2 Telaga yang kondisinya sudah sangat rusak parah, kemudian awak media berusaha mencari info terkait kepemilikan atas bangunan tersebut, dari keterangan warga yang di temui awak media menyatakan bangunan tersebut adalah mess milik sekolah. setelah mendapatkan informasi lalu awak media menemui Kepala Sekolah Dasar (SD) 2 Telaga yang kebetulan dari Warga Desa Telaga, lalu kepala Sekolah mengajak awak media langsung ke sekolah. 


Sampai di sekolah, kami meninjau ke beberapa bagian sekolah, setelah itu, awak media meminta info terkait Sekolah SD 2 Telaga. Selasa (23/2/2021) pukul 14.00 wita. 


I Made Suardiana, S.Pd.SD, Kepala Sekolah SD 2 Telaga yang sudah bertugas di SD 2 Telaga hampir 3 tahun, tepatnya mulai tanggal 18 April 2018 ini menyampaikan, Sekolah yang berdiri sejak 05/01/1976 saat ini mempunyai Tenaga Kerja Guru sejumlah 9 orang yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 1, Guru Agama Hindu, 1 Guru Penjas dan 6 Guru Kelas. Serta jumlah murid 50 orang masing-masing kelas 1 berjumlah 7 orang, Kelas 2  berjumlah 12, Kelas 3 berjumlah 10 orang, kelas 4 berjumlah 6 orang, Kelas 5 berjumlah 10 orang dan Kelas 6 berjumlah 5 orang. 


Dikonfirmasi awak media DPR.com terkait bangunan mess yang sudah dirobohkan dan dibersihkan tersebut, Kepala sekolah menceritakan bahwa di tahun 1980an Mess tersebut sempat dimanfaatkan oleh Guru yang mengajar disana, namun bukan dari Desa Telaga. setelah Guru tersebut pindah tahun 1980an, sejak itu mess tersebut sudah tidak dipergunakan lagi. 



"Setelah saya bertugas di sekolah ini mulai tahun 2018, saya lihat ada Mess yang rusak, lalu saya tanyakan kepada salah satu guru, ternyata sudah diajukan untuk penghapusan juga, terus saya tindak lanjuti untuk mengusulkan penghapusan". ujarnya. 


Lanjut Kepala Sekolah, "Kenapa saya ajukan penghapusan?, karena bangunan tersebut sudah dalam kondisi rusak, atap dan kayu rangka yang diatasnya itu semua sudah jatuh tinggal tembok, kemudian temboknya itu juga sudah rapuh. Konsen-konsen, pintu dan jendela itu sudah tidak ada lagi. selain itu bisa menjadi sumber penyakit  disana nantinya. bisa nyamuk, tikus, ular disana, dan pas juga bangunan itu letaknya di dekat lapangan tempat anak-anak bermain. Jadi kalau anak-anak bermain sering masuk ke mess tersebut, itu yang sangat membahayakan, oleh karena itu, demi keamanan anak-anak, saya ajukan penghapusan. pertama, saya maunya jadikan ruang guru, tapi tidak bisa katanya dalam kondisi seperti itu". ungkap Made Suardiana. 


"Setelah mengajukan penghapusan, ada tim dari Kabupaten Buleleng yang datang kesini, dari Dinas Pendidikan, Aset Daerah, dari Hukum juga ada kesini. kemudian di survey, setelah disurvey kemudian datang lagi tim tersebut untuk melakukan penghapusan, pembongkaran secara simbolis. Setelah dilakukan pembongkaran secara simbolis, kemudian diperintahkan untuk melanjutkan pembongkaran tersebut. lalu kami melakukan rapat dengan orang tua siswa dan sepakat untuk melakukan gotong royong pembongkaran mess tersebut sampai terealisasi". imbuhnya.



Terkait bangunan mess penjaga sekolah yang tidak sekokoh nyonya meneer seperti mottonya yang berdiri sejak 1919, bangunan mess yang berdiri sekitar tahun 1978 ini juga sempat dimanfaatkan oleh beberapa guru tinggal disini, namun sudah lama tidak dipakai lagi karena sekarang guru-guru tidak lagi memerlukan mess.


Selain mengajukan usulan penghapusan mess kepala sekolah yang rusak, pihak sekolah juga sudah mengajukan perbaikan mess penjaga sekolah yang sudah rusak dan dimohonkan agar dialih fungsikan sebagai kantin sekolah.


"Kalau bisa, kami ingin ajukan perbaikan tembok penyengker sekalian memindahkan pintu gerbang sekolah yang berhadapan langsung dengan pintu gerbang rumah warga, Semenisasi lapangan bekas bangunan mess kepala sekolah yang sudah dibongkar, Perbaikan mess penjaga sekolah untuk dialihfungsikan sebagai ruang guru dan kantin, Perbaikan gedung bangunan sekolah yg sudah rusak dan perbaikan bangunan WC". ucap kepala sekolah Made Suardiana penuh harap. 


Dari pantauan awak media, kondisi bangunan sudah rusak parah, kayu usuk, reng dan tugeh sudah lapuk, bahkan genteng sudah pada jatuh karena usuk dan reng sudah sangat lapuk sampai tidak bisa menahan beban berat genteng, ini sangat membahayakan bagi anak-anak murid, bilamana bermain-main atau jalan dibawah bagunan tersebut ketimpa genteng, jikalau ada kendaraan truk lewat bisa saja gentengnya terjatuh karena getaran dari truk atau kendaraan yang pas kebetulan lewat.


Selain itu bangunan kelihatan sangat jorok dan kumal. setelah masuk ke dalam mess dan menoleh ke atas, plafon dari anyaman bambu sudah robek dan terlepas dari pingir plafon, serta beberapa atap bolong-bolong karena gentengnya sudah pada jatuh. kondisi ini bila tidak segera dibersihkan bisa menjadi sarang penyakit. tikus, ular atau binatang lainnya bisa saja menempati bangunan bagian dalam mess serta bekas Kamar mandi dan WC bisa menjadi sarang nyamuk, apalagi saat ini musim penghujan sangat rentan dengan penyakit demam berdarah. Bangunan mess ini benar-benar sudah sangat tidak layak, apalagi bangunan tersebut adalah milik sekolah dimana para murid di ajari untuk selalu menjaga kebersihan. (Sdn/Sumber)

close