Komentar
CIANJUR | MEDIA-DPR.COM, Inisiatif kepala desa Girimulya untuk membuka obyek desa wisata budaya di puncak gunung Salem mendapat dukungan warga, juga para tokoh masyarakat dan para ulama desa Girimulya, ini dibuktikan dengan diadakannya acara dzikir dan do'a bersama di lokasi wisata Kamis malam 16/0720.
Acara dzikir dan do'a bersama dijadwalkan untuk di gelar pada setiap hari Kamis malam di setiap minggunya, ini adalah sebagai salah satu giat dukungan para tokoh dan ulama desa Girimulya, sekaligus untuk memohon pada Alloh SWT untuk di mudahkan dan dilancarkan realisasi pembangunan lokasi desa wisata budaya di puncak Salem desa Girimulya.
Dukungan pun datang dari para pegiat seni budaya Sunda dari Sanggar sanggar seni seluruh wilayah Cianjur, salah satunya adalah Sanggar Putra Giriloka, sebuah sanggar seni budaya pewayangan pimpinan Ki Kodrat Taryana anak mendiang almarhum Endang Taryana seorang tokoh pewayangan di Jawa barat dan dalang terkenal di tatar Pasundan dengan group wayang golek Giriloka.
Kepala desa Girimulya Dadin, telah merencanakan gelaran gelaran seni budaya Sunda di lokasi wisata budaya puncak Salem, dengan menampilkan berbagai seni budaya Sunda diantaranya seni beladiri pencak silat, jaipong, calung, bedor, kliningan dll.
Berbagai sanggar telah berkomitmen untuk siap tampil di setiap acara akhir pekan secara bergantian, lokasi wisata budaya puncak Salem berlokasi di puncak gunung Salem dengan luas tanah sekitar 2.000 M2 dan di ketinggian sekitar 800 m dari permukaan laut.selain panorama alam yang indah konsep memadukan antara kesenian budaya Sunda dengan panorama alam, sangatlah jarang ditemukan di setiap lokasi wisata, ini mempunyai prospek nilai jual yang bagus untuk daya tarik wisatawan lokal, nasional maupun internasional untuk berkunjung.
Akses jalan menuju lokasi desa Girimulya sangatlah mendukung dalam pengembangan obyek desa wisata budaya puncak Salem kedepannya, ketika wisatawan dari luar daerah seperti dari Bandung dan daerah lainnya di Jawa barat ataupun wisatawan mancanegara yang tertarik untuk mengunjungi lokasi wisata, dengan jalan cor beton yang mulus perjalanan wisatawan akan lebih nyaman dan cepat.
Namun sampai saat berita ini di terbitkan , belum ada dari pihak pemerintah Daerah ataupun Dinas instansi terkait merespon inisiatif kades Girimulya beserta seluruh warga dan para tokoh serta yang secara swadaya telah bergotong royong membuka lahan membangun panggung pertunjukan dan akses jalan menuju lokasi, walaupun hanya cukup untuk kendaraan roda dua dengan lebar jalan 120 cm, master plan telah di buat oleh kades Girimulya beserta para tokoh seni dan budayawan khusunya kecamatan Cibeber, berbagai upaya kades Girimulya untuk mendapatkan bantuan pengembangan lokasi wisata dengan mencoba melakukan pendekatan dan pembicaraan secara pribadi dengan beberapa anggota dewan dan pejabat pemerintahan daerah namun semua belum ada tanda tanda hasil yang menggembirakan.
Sangat miris sekali, disaat kepala desa berinisiatif dan didukung oleh warganya beserta para tokoh untuk membangun desanya dengan membuka lokasi wisata budaya yang akan bisa menambah PADes serta mendongkrak perekonomian warga sekitar lokasi wisata khususnya dan masyarakat desa Girimulya pada umumnya. Pemerintah daerah seolah oleh tidak peduli, padahal kades Girimulya sangat berharap adanya respon positif dari para anggota dewan dan pejabat pemerintahan daerah walau hanya sebuah kunjungan ke lokasi dan perbincangan awal untuk komit membantu pembangunan lokasi wisata puncak Salem.
Rencana pelebaran akses jalan menuju lokasi wisata puncak Salem agar bisa dilalui kendaraan roda empat masih terus diupayakan dengan meminta bantuan dari para pejabat dan anggota dewan, dengan mendatangkan alat berat ekskavator untuk pelebaran jalan dan menata lokasi untuk dijadikan pusat pagelaran seni budaya dan tempat parkir kendaraan. Namun belum ada satupun yang siap membantu. (Taufik W)
