Jero Mangku Ketut Wisna.ST.MM : Menjaga Taksu Bali Bukan Berarti Ortodok / Feodal

Iklan Semua Halaman

.

Jero Mangku Ketut Wisna.ST.MM : Menjaga Taksu Bali Bukan Berarti Ortodok / Feodal

Staff Redaksi Media DPR
Sabtu, 15 Agustus 2020

DENPASAR BALI | MEDIA-DPR.COM, Berbicara Taksu Bali adalah bicara energi kekuatan Bali yang diwariskan oleh leluhur leluhur orang Bali. Taksu atau energi kekuatan Bali ini  dilahirkan dari sinergitas 5 spirit tatanan kehidupan masyarakat Bali.

Bersinerginya Rakyat/Para, Raja/Puri, Spiritual/Pura, Agama/Purana dan Kebijaksanaan/Purohito inilah menghasilkan Taksu Bali yang sangat luar biasa. 


"Kelima spirit tatanan masyarakat Bali warisan leluhur ini adalah satu kesatuan utuh tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apalagi dihilangkan dan spirit ini akan lekang sepanjang masa apabila seluruh semeton Bali mampu menjaga keutuhan dan melestarikannya dengan baik", kata Wakil Ketua Forum Taksu Bali Ketut Wisna.ST.MM saat di konfirmasi Kepala Biro MEDIA-DPR.COM Jumat,(14/8).


"Menjaga dan melestarikan Taksu Bali bukan berarti kembali ke masa lalu, ortodok atau feodal", tegasnya.

Lanjut Jero Mangku Ketut Wisna memaparkan bahwa justru sebaliknya spirit tatanan masyarakat Bali yg diwariskan leluhur kita, akan membawa Bali semakin kuat dan berjaya sepanjang jaman. Semua itu merupakan filsafat tingkat tinggi Sor Singgih yang memiliki makna sangat dalam yang diwariskan leluhur leluhur umat Hindu Bali.

"Terima kasih kepada Gubernur Bali - Bapak Wayan Koster telah menerima dan mendukung penuh kami. Dalam rangka menjaga serta melestarikan tradisi, adat, budaya dan agama Hindu Bali", imbuhnya.

Lanjut Jero mangku menegaskan nilah bukti kami rakyat/para bersinergi dengan pemimpin/puri dalam menjaga spiritual/pura, tata titi agama/purana dengan berdasar atas kebijaksanaan/purohito untuk mempertahankan karakter ke-Bali-an yg adi luhung demi AJEG BALI"

"Akirang banten japa mantra pamuputne, akirang japa mantra tirta pamuputne, tuh ngarania gama tirta",pungkasnya.(GUN)
close