SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Salah satu Warga kelurahan Sukasari RT.08 Kecamatan Sarolangun meninggal diduga reaktif covid.19 setelah di lakukan Rafid test oleh pihak rumah sakit umum Daerah Chotif quswein.Sebelum nya pasien atas nama samsiran 51 tahun tinggal di kelurahan suka sari ini sempat
dirawat di rumah sakit umum namun pada minggu Pukul 1.10 dini hari pasien meninggal
di RSUD chotif quswein.
Dari data yang berhasil di rangkum dilokasi Samsiran dikebumikan pada senin 5 /10 /2020 di pemakaman umum kelurahan suka sari dengan standart protokol kesehatan dari tim rumah sakit yang di bantu oleh tim satgas
Gugus covid 19 kabupaten Sarolangun.
Setelah peti jenazah mau di turunkan dari ambulance di TPU kelurahan suka sari dari Keluarga almarhum dan warga melakukan
Penolakan dan nyaris meyerang petugas dan mengamuk karena di picu ada nya salah satu keluarga berada dalam kendaraan yang
tidak mengunakan alat pelindung diri ( APD )
Mereka mengamuk dan melontarkan ucapan Kecewa terhadap para petugas yang komitmen dengan kesepakatan agar jenazah samsiran dimakamkan secara protokol kesehatan tapi nyatanya di lapangan tidak sesuai dan ada juga pihak warga yang ikut serta dalam terang pihak keluarga yang histeris saat peti jenazah akan di masukkan ke liang lahat
namun kericuhan bisa diatasi oleh tim yang ada di lokasi.TNI dan polri selaku Babin kantipmas di bantu Kabid kedaruratan dan Logistik BPBD berjibaku melerai para warga yang emosi setelah di lakukan edukasi yang disampaikan akhirnya warga menerima dan
jenazah di makamkan secara aman
Jubir satgas gugus tugas covid 19 yang juga Direktur rumah sakit umum dr Bambang Hermanto mengatakan saat di temui di ruang kerja senin 5/10/2020 mengatakan apa yang telah di sampaikan pada tim agar jenazah pasien
atas nama Samsiran yang meninggal pada senin dini hari harus di makamkan secara
Protokoler kesehatan , karena dari hasil rafid test terhadap almarhum hasil nya reaktif dan dua kali di lakukan hasilnya juga sama dan
Saat akan di lakukan tes swab . almarhum tepat pada pukul 1.10 wib meninggal dunia
Lebih lanjut di sampaikan apa yang telah kita sampaikan kepada keluarga almarhum agar jenazah di makamkan mengunakan protokoler kesehatan,namun apa yang telah terjadi itu adalah ketidak puasan pihak keluarga yang
mengalami musibah ini namun kita telah bekerja sesuai dengan SOP yang kita jalani namun secara teknis sudah kita lakukan agar
tidak terjadi penularan jika ada pasien yang meninggal reaktif semua kita berlakukan sama
Namun secara umum persolan ini tidak bisa hanya pihak rumah sakit saja yang harus di salahkan , jika semua tim tugas gugus covid
bahu membahu sesuai topaksinya pasti apa yang tidak di harapkan tertu tak akan terjadi ujar
dr.Bambang Hermanto .
(HP.As.)