Warga Sukasari Yang Meninggal Diduga Reaktif Covid-19

Iklan Semua Halaman

.

Warga Sukasari Yang Meninggal Diduga Reaktif Covid-19

Staff Redaksi Media DPR
Selasa, 06 Oktober 2020


SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Salah satu Warga kelurahan Sukasari RT.08 Kecamatan Sarolangun meninggal diduga reaktif covid.19 setelah di lakukan Rafid test oleh pihak rumah sakit umum Daerah Chotif quswein.Sebelum nya pasien atas nama samsiran 51 tahun tinggal di kelurahan suka sari ini sempat 

dirawat di rumah sakit umum namun pada minggu Pukul 1.10 dini hari pasien meninggal

di RSUD chotif quswein.



Dari data yang berhasil di rangkum dilokasi Samsiran dikebumikan pada senin 5 /10 /2020 di pemakaman umum kelurahan suka sari dengan standart protokol kesehatan dari tim rumah sakit yang di bantu oleh tim satgas 

Gugus covid 19 kabupaten Sarolangun.


Setelah peti jenazah mau di turunkan dari ambulance di TPU kelurahan suka sari dari Keluarga almarhum dan warga melakukan

Penolakan dan nyaris meyerang petugas dan mengamuk karena di picu ada nya salah satu keluarga berada dalam kendaraan yang 

tidak mengunakan alat pelindung diri ( APD )


Mereka mengamuk dan melontarkan ucapan Kecewa terhadap para petugas yang komitmen dengan kesepakatan agar jenazah samsiran dimakamkan secara protokol kesehatan tapi nyatanya di lapangan tidak sesuai dan ada juga pihak warga yang ikut serta dalam  terang pihak keluarga yang histeris  saat peti jenazah akan di masukkan ke liang lahat

namun kericuhan bisa diatasi oleh tim yang ada di lokasi.TNI dan polri selaku Babin kantipmas di bantu Kabid kedaruratan dan Logistik BPBD berjibaku melerai  para warga yang emosi setelah di lakukan edukasi yang disampaikan akhirnya warga menerima dan

jenazah di makamkan secara aman 


Jubir satgas gugus tugas covid 19 yang juga  Direktur rumah sakit umum dr Bambang Hermanto mengatakan saat di temui di ruang kerja senin 5/10/2020 mengatakan apa yang telah di sampaikan pada tim agar jenazah  pasien

atas nama Samsiran yang meninggal pada senin dini hari harus di makamkan secara

Protokoler kesehatan , karena dari hasil rafid test terhadap almarhum hasil nya reaktif dan dua kali di lakukan hasilnya juga sama dan

Saat akan di lakukan tes swab . almarhum tepat pada pukul 1.10  wib meninggal dunia 


Lebih lanjut di sampaikan apa yang telah kita sampaikan kepada keluarga almarhum agar jenazah di makamkan mengunakan protokoler kesehatan,namun apa yang telah terjadi itu adalah ketidak puasan pihak keluarga  yang 

mengalami musibah ini namun kita telah bekerja sesuai dengan SOP yang kita jalani namun secara teknis sudah kita lakukan agar 

tidak terjadi penularan jika ada pasien yang meninggal reaktif semua kita berlakukan sama

Namun secara umum persolan ini tidak bisa hanya pihak rumah sakit saja yang harus di salahkan , jika semua tim tugas gugus covid

bahu membahu sesuai topaksinya  pasti apa yang tidak di harapkan tertu tak akan terjadi ujar 

dr.Bambang Hermanto .

(HP.As.)

close