Komentar
TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Profesi polisi adalah profesi yang mulia, bertugas memberikan perlindungan dan pengayoman. Hal itu membuat suatu kemutlakan bahwa jasanya sangat dibutuhkan seluruh elemen masyarakat tanpa pandang bulu, baik masyarakat miskin, menengah, maupun kalangan elit berdasi.
Sosok tegas, tidak pandang bulu dalam menindak, menjadikan polisi sosok menakutkan bagi orang-orang yang melanggar ketentuan undang-undang. Dengan sikap profesional dan terlatih, setiap anggota polisi menjelma menjadi algojo yang mengeksekusi para penjahat.
Kendati demikian, polisi juga menunjukkan jika mereka juga potret abdi negara yang mengayomi, selaras dengan pakaiannya menjadi simbol kenyamanan. Warna coklat-keabuan mirip warna tanah, filosofi ini diartikan sebagaimana tanah yang menjadi tumpuan berpijak manusia, tanah yang tidak akan marah ketika dia dipijak, menerima apa adanya, tidak marah apalagi melempar manusia itu ke langit.
Tapi kembali lagi, itu hanya filosofi. Jelas tidak mungkin semuanya bisa sesuai dengan filosofi. Kembali pada hakekatnya, seorang polisi juga insan yang tak luput dari kekurangan, meskipun tuntutan kesempurnaan dari khalayak seakan sudah dipaku mati.
Begitupun, Polisi tetap menyajikan pelayanan prima secara humanis. Tak hanya memberikan layanan kepada warga, tindakan humanisnya Polri dalam pendekatan kepada masyarakat terlihat saat polisi menunjukkan kepeduliannya kepada anak yatim-piatu.
Anjangsana ke panti asuhan menjadi agenda rutin Polri khususnya Polres Tapanuli Tengah (Tapteng). Panti Asuhan Namira yang terletak di Jalan Sutan Singengu, Pandan, menjadi langganan berbagi kebaikan dan berkat Ramadhan. Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Tapteng bersama Bhayangkari berbagi rasa dengan membagikan beberapa kebutuhan pangan kepada panti asuhan tersebut.
Sambutan hangat dari pengelola dan penghuni panti asuhan menggambarkan rasa syukur atas kedatangan Sat Reskrim Polres Tapteng. Bercengkerama dengan bocah kecil itu dengan jarak yang cukup dekat, terlihat sesekali Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP Arlin P. Harahap mengusap-usap kepala anak-anak yang tinggal di lembaga sosial itu.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat serta semangat anak-anak panti asuhan Namira untuk melaksanakan puasa" ujar Arlin Selasa, (2/4/2024).
Polres Tapteng membawa buah tangan sembako seperti, beras, telur, dan mie instan. Tidak hanya itu, juga dibawakan makanan berbuka puasa berupa nasi kotak untuk seluruh warga panti asuhan Namira.
"Kiranya, melalui kegiatan semacam ini dapat mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat, serta semakin meningkatkan kepercayaan dan kasih sayang masyarakat terhadap institusi Polri," kata Arlin. (Rossy Hutabarat)
