TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Ada sejumlah hal penting dan mendasar yang menjadi alasan mengapa kita harus berperilaku toleransi. Bahkan toleransi menjadi bagian dari semboyan negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Mengapa Kita Harus Berperilaku Toleransi?
Toleransi menjadi salah satu sikap dasar dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Hari ini kita berkumpul meneguhkan Kebhinekaan kita di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatra Utara (Sumut. Kenapa kita hadir? karena kemarin mendapatkan informasi tentang pelarangan pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M di Kecamatan Barus ini.
Ujarnya Bupati Tapteng Masinton Pasaribu S.H.., M.H., memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Wakil Bupati Tapteng, H.lMahmud Efendi Lubis, Forkopimda, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda tentang menjaga Harmonisasi Toleransi Beragama, Berkeyakinan dan Berbudaya yang digelar di GOR Barus, Sabtu (20/09/2025).
Dengan dihadiri Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Haka Andinantha, M.Tr. Opsla., Ketua, Wakil dan Anggota DPRD Tapteng, dan Forkopimda Tapteng lainnya. Plh.Sekda Tapteng, Dra. Nurjalilah, Staf Ahli, Asisten, Pimpinan OPD Tapteng,
Kalapas Barus, Camat Barus, Camat Barus Utara, Camat Andam Dewi, Camat Sosorgadong, Camat Sirandorung, Camat Manduamas, Forkopimka Barus, MUI Tapteng, FKUB Tapteng Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Washliyah, BKAG, Dewan Masjid, KWI Tapteng, PWKI, PGI, BkPRMI, KNPI, Karang Taruna, PBB, Ansor, FKKPI, dan berbagai Ormas.
Saya sampaikan ke Camat Barus, jangan ada benih-benih intoleransi di wilayah Kecamatan Barus. Kita hadir di sini mengukuhkan dan komitmen jaga kemajemukan, jaga keberagaman. kata Masinton.
Lebih lanjut dikatakan: "Tidak sejengkal pun di tanah Tapteng terjadi aksi pelarangan pelaksanaan kegiatan keagamaan, kebudayaan, kepercayaan, maupun kegiatan masyarakat lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Dasar Negara Pancasila dan UUD '45.
Ia, tegaskan, penghormatan terhadap keberagaman, toleransi terhadap berbagai perbedaan, jangan dirusak hanya persoalan politik. Kepada Camat Barus agar melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW, kalau ada tidak suka jangan datang, bukan dilarang. tegasnya.
Negara menjamin kebebasan berkeyakinan dalam UU, Hak Asasi Manusia (HAM) menjamin penyelenggaraan berbagai kegiatan, kegiatan kebudayaan, keagamaan, berkeyakinan, dan kegiatan kemasyarakatan. Negara menjamin, itu perintah Konstitusi. jelasnya. ungkapnya.
Kepada Camat, tidak ada penolakan apapun, apalagi berkaitan dengan keagamaan.Ibadah keagamaan nanti diselenggarakan kembali, Negara menjamin baik Pemerintah, TNI, Polri menjaga aktivitas masyarakat dari gangguan siapa pun itu. Kita berkomitmen jaga. jelasnya.
Awal abad Masehi kakek dan nenek moyang kita leluhur kita di Tapteng telah lakukan interaksi perdagangan dari berbagai suku bangsa di dunia ini.
Jadi toleransinya sudah tinggi, bisa menerima bangsa India, bisa menerima bangsa Timur Tengah dari Arab, bisa menerima bangsa Persia, bisa menerima bangsa Mongol, Cina dan lain sebagainya. Jadi itulah yang perlu kita tiru dan contoh dan kita wariskan.
Kebudayaan, keberagaman, penghormatan terhadap perbedaan, yang sudah dilaksanakan oleh leluhur kita di Tapanuli Tengah ini.
Tapteng adalah salah satu wilayah di Nusantara menjadi titik temu peradaban kebudayaan dari berbagai benua, Islam, Kristen, Budha, Hindu, Aliran Kepercayaan, dan kebudayaan sudah ada di Tapteng berabad-abad lamanya.
Masinton, berpesan, kepada masyarakat, tidak ada satu pun yang boleh melarang mau kemana saja di Tapteng, masyarakat jangan takut, Pemerintah menjamin, Negara menjamin.
Hari ini selesai persoalan politik, hormati pilihan rakyat, jangan lagi berlarut-larut persoalan politik, hormati pilihan rakyat. Nanti rakyat marah, politik sudah selesai rakyat sudah memberikan hak demokrasi, mari kita hormati pilihan rakyat, mari bergandengan tangan bangun Daerah ini, kita tata bersama.
Kita jangan takut, Tapteng ini milik kita bersama, tidak milik segelintir orang, tidak boleh ada sekelompok orang merasa paling berkuasa atas Tapteng. Ini milik rakyat, jangan takut diancam sudah tak zaman, jangan mau diintimidasi sudah tak jaman. Cara lama ditinggalkan, kita ingin Tapteng Naik Kelas, cara berfikir yang benar.
Kita punyai komitmen menjaga dan meneruskan warisan dari leluhur kita, menjaga kebhinekaan di Tapteng. Tidak boleh benih-benih anti toleransi ada di Tapteng, tidak boleh ada masyarakat Tapteng merasa terintimidasi. Negara memastikan kebebasan beragama dan Pemerintah juga tidak boleh menakut-nakuti masyarakatnya.
"Kegiatan diwarnai dengan penandatanganan Deklarasi Pernyataan Sikap menjaga keberagaman dan toleransi antar umat beragama. (Lisberth Manik S..E )