KABUPATEN BANDUNG | MEDIA-DPR.COM, Program Makan Bergizi (MBG) terus memberikan manfaat nyata bagi ribuan siswa di wilayah Kabupaten Bandung. Melalui dapur SPPG Pulosari 1, sebanyak 3.999 porsi makanan sehat berhasil didistribusikan setiap harinya ke 15 sekolah yang terdiri dari 5 TK, 6 SD, dan 4 SMP.
Kepala SPPG Pulosari 1, Anisa Nur Aidah, menjelaskan bahwa pihaknya menjalankan tugas utama mengawasi seluruh proses dapur mulai dari bahan baku, persiapan, hingga pendistribusian.
" Pengawasan bahan baku dilakukan bersama aslap dan ahli gizi. Setelah itu kami masuk ke tahap persiapan, pengolahan bersama chef, pemorsian, hingga akhirnya didistribusikan ke sekolah-sekolah,". Jelas Anisa.
Ia menambahkan, dapur mulai beroperasi sejak pukul 13.00 untuk persiapan, pukul 22.00 untuk pengolahan, pukul 03.00 dini hari untuk pemorsian, dan pukul 07.30 pagi sudah mulai distribusi ke sekolah.
Mitra dapur, Hj. Yeni Rohayani dari Yayasan Farisa Bakti Persada, mengungkapkan bahwa distribusi berjalan lancar serta mendapat sambutan positif dari sekolah.
" Alhamdulillah hingga saat ini distribusi ke 3.999 siswa berjalan baik. Dampak positifnya, anak-anak jadi terbiasa sarapan, sementara ibu-ibu yang menjadi relawan dapur juga mendapat tambahan penghasilan,". Ucap Yeni.
Dari sisi gizi, Ahli Gizi SPPG Pulosari 1 Karunia Rahmaniati memastikan menu yang disusun sesuai standar BGN, lengkap dengan karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, serta buah.
" Agar anak-anak tidak bosan, kami juga kombinasikan dengan menu pelengkap seperti puding atau snack. dari hasil evaluasi, menu nasi putih dan ayam paling banyak disukai anak-anak,". Jelas Karunia.
Selain itu, pengawasan higienitas juga menjadi prioritas "Kami selalu mengingatkan penggunaan APD bagi tim dapur, menjaga kebersihan area produksi, hingga memastikan tidak ada benda asing saat proses pemorsian,". Tambahnya.
Manfaat program ini juga dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. Yulianti, warga RW 14 Desa Pulosari yang menjadi tim pemorsian, mengaku program MBG memberinya peluang kerja.
" Saya sudah tiga bulan bekerja di MBG, tadinya ibu rumah tangga, sekarang bisa bantu ekonomi keluarga, tim morsi kami ada 10 orang yang bekerja sejak subuh hingga selesai,". Ujarnya.
Dukungan positif juga datang dari sekolah penerima manfaat. Luki Ginanjar, guru SMPN 3 Pangalengan, menyebutkan sekolahnya mendapat 622 porsi setiap hari.
" Menu yang diberikan bervariasi dan gizinya bagus, ada protein, karbohidrat, hingga susu. Bagi siswa kami yang mayoritas anak petani teh dengan ekonomi menengah ke bawah, program ini sangat membantu,". Tuturnya.
Salah satu siswa SMPN 3 Pangalengan menambahkan, MBG membuat mereka lebih semangat belajar.
" Kalau dulu ada teman yang tidak sarapan karena tidak diberi uang jajan, sekarang bisa tetap kenyang di sekolah. Menu favorit saya daging semur, semoga bisa sering ada lagi,". Ucapnya.
Dengan adanya program MBG ini, harapan besar muncul agar keberlanjutan program terus dijaga, sehingga semakin banyak anak Indonesia yang bisa menikmati makanan bergizi demi tumbuh kembang yang sehat.
(Ayi Supriatna)