SUMUT | MEDIA-DPR.COM. Pesan Natal 2025 di tengah bencana alam menekankan empati, solidaritas, dan kasih persaudaraan, mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menguatkan sesama korban melalui bantuan nyata (gotong royong, berbagi beban)
Doa, menjadikan Natal sebagai momen kebangkitan harapan dan pemulihan, serta mengedepankan kesederhanaan perayaan sebagai bentuk penghormatan bagi mereka yang terdampak musibah, seperti banjir dan longsor di Sumatera.
Natal adalah panggilan moral untuk bersatu tanpa membedakan agama atau suku, hanya ada sesama anak bangsa yang saling menolong dan menguatkan.
Kemanusiaan dan rmpati: "Fokus pada kaum rentan yang terdampak bencana, menguji nurani kebangsaan untuk hadir membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal dan harapan.
Semangat Natal membawa harapan, kedamaian, dan kekuatan, menunjukkan bahwa harapan selalu lahir bahkan di tengah keadaan sulit.
Jadikan Natal sebagai sumber pengharapan dan langkah untuk bangkit bersama, memperkuat gotong royong untuk pemulihan.
Perayaan Sederhana & Bermakna: Mengajak merayakan Natal dan Tahun Baru dengan sederhana, mengisi waktu dengan kegiatan positif, berbagi beban, dan merawat bumi sebagai bentuk syukur.
Doakan saudara-saudara yang berduka, berharap sukacita Natal membawa ketenangan dan kekuatan bagi mereka. (Demak MP Panjaitan/Pance)

Komentar

