SRI NARENDRA KALASEBA: HIDUP DIBUMI HANYA SEKALI, JANGAN SIA-SIA JADI MANUSIA

Iklan Semua Halaman

.

SRI NARENDRA KALASEBA: HIDUP DIBUMI HANYA SEKALI, JANGAN SIA-SIA JADI MANUSIA

Staff Redaksi Media DPR
Selasa, 09 Juni 2020

DENPASAR BALI | MEDIA-DPR.COM, Selagi dalam kegelapan maka manusia tidak akan mampu menemukan "Ingsunnya".

Ingsun adalah dirimu yang sejati, dirimu yang sebenarnya, dirimu yang inti.

"Ingsun menjadi kata sakral saat disadari keberadaannya. Sehingga saat berucap "Ingsun" sama artinya menunjukkan "Inilah Aku". Aku yang bagaimana jika kamu tidak kenal dirimu sendiri.

Kamu siapa?! Oh manusia, terus manusia itu apa?! Jangan jawab dengan menggunakan istilah "Katanya".


Karena "Katanya" berarti bukan jawaban dari alam "Ingsunmu".

Cobalah diam dan hal ini disadari secara serius. Lihat dirimu, rasakan dirimu, pikirkan, siapa sesungguhnya ingsunmu itu?! Jika tidak tertarik dan menganggap tidak penting, itulah yang disebut dengan kegelapan.

"Padahal setiap gelap melahirkan tiga hal, yakni: "Kebutaan, kebodohan dan kesombongan," kata Ndoro Sri Narendra Kalaseba ketika di konfirmasi Kepala Biro Bali MEDIA DPR-COM Selasa, (9/6) dinihari melalui sambungan telephone.


"Belajar sejarah para pendahulu itu penting, tapi ada yang lebih penting, yaitu belajar sejarah dirimu sendiri", tegas Ndoro SNK.

"Bukankah orang yang mahir menerangkan sejarah diluar dirinya namun pada kenyataannya tidak paham sejarah dirinya sendiri tak ubahnya seperti menulis tanpa buku, berlayar tanpa perahu, mendaki tanpa kaki, jasad tanpa ruh, sepertinya hidup tapi mati. Kosong, hampa, tak bermakna, mobat-mabit, suwung." pungkasnya.(GUN)
close