13 ASN di Puskesmas Sarudik Diduga Dimutasi Mendadak Via WhatsApp

Iklan Semua Halaman

.

13 ASN di Puskesmas Sarudik Diduga Dimutasi Mendadak Via WhatsApp

Staff Redaksi Banten
Kamis, 01 Februari 2024


TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Sejumlah 13 orang ASN Puskesmas Sarudik diduga dimutasi secara sepihak oleh Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha Puskesmas Sarudik.


Informasi yang diperoleh dari sumber,  pemutasian tersebut disampaikan melalui group whatsapp Puskesmas Sarudik pada hari Senin (29/1/24) sekitar pukul 19.00 WIB.


Dari sejumlah yang dimutasi menjelaskan, sekitar pukul 19.00 WIB KTU Puskesmas Sarudik  yang diketahui bernama Rusmawan Sinaga mengirimkan pesan whatsapp dalam grup  sebanyak 13 nama yang dimutasi dan diminta agar melengkapi persyaratan mutasi.


"Sudah kami pertanyakan kepada KTU, tapi jawabnya tidak tau, katanya dia cuma disuruh, tapi KTU tidak mau menjelaskan siapa yang menyuruh. Bahkan kami juga sudah pertanyakan kepada Kapus didalam grup, tapi kapus tidak juga mau menjelaskan. Kami bertanya tentang apa kesalahan kami sehingga kami dimutasi secara mendadak di grup itu sekitar pukul 21.00 WIB," terang sumber kepada Wartawan pada Selasa (30/1/2024).


Menurut mereka (yang dimutasi), selama bekerja di Puskesmas Sarudik, mereka bekerja dengan baik. Sehingga mereka bingung salah dan dasar mutasi tersebut.


Mereka (yang dimutasi) mengakui tidak mengetahui  alasan mereka dimutasi, karena tidak ada jawaban yang pasti dari Kapus, bahkan Kepala Puskesmas Sarudik tidak masuk kantor.


Namun pengakuan mereka melihat dari nama-nama yang dimutasi ini, itu adalah orang-orang yang memprotes Kapus dan Bendahara tentang pemotongan dana BOK dan Jaspel.


"Rata-rata nama itu adalah nama-nama kami yang memprotes masalah pemotongan dana BOK dan Jaspel, tapi kami tidak tau apalah masalahnya. Saya telpon semalam orang dinas, atas nama Melda Sitepu, tapi katanya informasi itu belum sampe ke BKD, jadi saya tanyakan apakah mutasi itu diketahui kepala Dinas, dia tidak bisa jawab. Tapi katanya nama nama kami sudah ada tertulis di meja sekretariat yaitu ibu Tiur Sihite," jelas salah satu yang dimutasi.


Selain itu, Mereka juga berharap untuk tidak dimutasi dan meminta kepada Pj Bupati dan Plh Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah untuk mengganti Kapus dan Bendahara Puskesmas Sarudik.


"Permintaan kami bersama-sama, kami tidak mau dimutasikan, yang ke dua , kalau bisa permintaan kami secara khusus, Kapus dan Bendahara itu diganti," harap mereka.


Adapun isi dari pesan WhatsApp seperti; "Selamat malam Bapak/Ibu KTU, tolong dibawa berkas persyaratan untuk Mutasi Unit Kerja bagi ASN (Nama Terlampir). adapun berkas nya antara lain :
1. Fotokopi SK CPNS
2. Fotokopi SK PNS
3. Fotokopi SK Pangkat Terakhir
4. Fotokopi SK Jabatan Fungsional
5. SKP 1 Tahun Terakhir
6. SK Nota Tugas Asli (bagi yg dinotakan)
dibawa saat mengambil SK Honor Tahun 2024 pada Hari Selasa Tanggal 30 Januari 2024.
terimakasih, Untuk nama2 diatas, tolong besok dilengkapi, besok dibawa ke dinas," Tulis KTU Puskesmas Sarudik melalui pesan grup whatsapp.

Sementara, kepala BKD Tapteng yang dikonfirmasi terkait mutasi tersebut mengungkap belum mengetahui informasi tersebut.

"Belum ada saya dengar itu, apa sudah ada SK nya, kalau tidak SK nya berarti tidak ada itu," terang Kepala BKD Tapteng, Rahmad Jambak dilansir dari Sinarlintasnews.com.


Sedangkan keterangan Kepala Puskesmas Sarudik yang dikonfirmasi menyatakan belum menerima laporan.


"Selamat sore Pak, sampai saat ini belum ada saya Terima/melapor tentang SK pemutasian pegawai kepada saya, tentang pemutasian atau perpindahan pegawai itu wewenang BKD dan Dinas kesehatan," pungkas Ahmad Sungadi. (Rossy)

close