Buku Paket Kurang, Kepsek SD Negeri 155684 Lubuk Tukko 1 Tanyakan Identitas Siswa

Iklan Semua Halaman

.

Buku Paket Kurang, Kepsek SD Negeri 155684 Lubuk Tukko 1 Tanyakan Identitas Siswa

Staff Redaksi Banten
Sabtu, 23 Maret 2024


TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Buku paket merupakan buku cetak yang menjadi acuan mata pelajaran. Buku ini menjadi salahsatu syarat mutlak penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah. 


Kurangnya buku membuat siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh tenaga pengajar (Guru). Hal ini dikeluhkan salahsatu orangtua siswa SD Negeri 155684 Lubuk Tukko 1, Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.


Ia mengatakan kalau anaknya tidak mendapatkan buku paket dari sekolah membuat anak itu kerap menangis karena tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh Gurunya. 


"Anak saya kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) maupun sekedar mengulangi pelajarannya kembali di rumah karena tidak mendapatkan buku paket dari sekolah," ujar perempuan berinisial M kepada awak media-dpr.com beberapa waktu yang lalu. 


Orangtua siswa tersebut mengeluh, jika di sekolah anaknya sering meminjam buku (kongsi) bila sedang di kelas dan sudah hampir setahun lamanya. "Kalau di kelas, ya kongsian sama temannya, sudah masuk semester kedua ini," jelasnya. 


Sementara itu Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 155684 Lubuk Tukko 1, Resensi Sihotang ketika dikonfirmasi membantah hal tersebut.


"Siapa orangnya, jangan mengada-ada, siapa nama orangnya itu, jangan mengada-ada mulutnya," ucapnya dengan nada tinggi di ruangan Guru, Sabtu (23/3/2024) pagi. 


Resensi juga meminta agar Jurnalis menyebutkan nama siswa yang mengadukan perihal kurangnya buku paket di sekolah tersebut. 


"Mungkin tidak dikerjakan PR tinggal bukunya di rumah. Sekali lagi seperti itu dikasih tahu siapa namanya, kelas berapa, biar jelas kita," ujarnya mendesak. 


Selain itu, salah seorang Guru di sekolah tersebut yang enggan menyebutkan namanya mengatakan kalau permasalahan kurangnya buku karena jumlah siswa yang mendaftar melebihi jumlah siswa sebelumnya.


"Permasalahan tidak ada buku, mungkin siswa kelas 1 yang dulu mungkin 25 siswa sementara siswa yang mendaftar 40 siswa. Otomatis kurang bukunya. Pemesanan buku dari Dinas Pendidikan per semester, disitulah kekosongannya," timpalnya menutup. (Rossy)





close