JAKARTA|MEDIA-DPR.COM
Kematian murid pesantren Raudhatul Mujawwidin Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Jambi (AH) yang tidak wajar membuat orang tua korban memaksa membongkar jenasah korban yang ditemukan banyak darah dari sekujur tubuhnya yang di nyatakan pihak pesantren tewas tersengat listrik. Berjalan hampir 5 bulan tanpa ada kejelasan kasusnya dari kepolisian setempat maka tim dari Hotman Paris Hutapea memviralkan kejadian tersebut dan pada tanggal 23 Maret 2024 polisi sudah menetapkan 2 pelaku tersangka kasus kematian (AH) Hotman Paris Hutapea meminta Kepolisian untuk terus mengusut kasus kematian korban dan juga mengusut pihak-pihak yang menghambat penyelidikan harus juga di tahan karena menyembunyikan kematian dan barang bukti korban serta klinik yang mengeluarkan surat kematian akibat di setrum harus juga disidik.
(Sandhi)
Komentar
