Pasca Lebaran, Pedagang Onan Sibuluan Keluhkan Sepi Pembeli

Iklan Semua Halaman

.

Pasca Lebaran, Pedagang Onan Sibuluan Keluhkan Sepi Pembeli

Staff Redaksi Banten
Sabtu, 13 April 2024


TAPTENG  | MEDIA-DPR.COM. Pasca lebaran Idul Fitri 1445 H tepatnya hari ketiga lebaran, suasana onan (pasar.red) Sibuluan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara terlihat sepi. 


Tak seperti biasanya ramai aktivitas jual beli warga yang datang dari Kecamatan Sarudik maupun Pandan, umumnya pasar tradisional tersebut tak pernah lengang dari pengunjung.


Pantauan awak media di lapangan, terlihat belum banyak pedagang yang berjualan, mereka yang biasa menjadi pemasok bahan pangan seperti cabai, bawang, tomat, bahkan lauk pauk ataupun beras juga tak terlihat. Hanya sebagian parengge-rengge (pedagang kaki lima.red) non muslim yang menggelar lapak serta dagangannya. 


Meskipun begitu,  para pedagang ini tetap mengeluh akibat sepinya pembeli yang datang ke onan Sibuluan tersebut. Salah satunya N.Simarmata, perempuan paruh baya ini khawatir dagangannya tidak laku dan layu karena sedikitnya warga yang datang untuk membeli, meskipun harga barang yang ditawarkan relatif terjangkau.

 




"Biasanya pasar ini selalu ramai bahkan sampai macet jalan itu, tapi kalau beberapa hari ini sepi kali nak, maulah tidak laku cabaiku ini padahal cabai sisa daganganku kemarinnya ini, kalau gak laku juga bertambah layu lagi cabai sama tomatku ini, padahal gak mahalnya, cuma Rp.35 ribu sekilo harga cabaiku" katanya lirih. 


Ia mengungkapkan hal ini terjadi dikarenakan sebelum memasuki lebaran, warga sudah terlebih dahulu membeli stok bahan pangannya masing-masing.


"Memang sebelum lebaran, sudah stok duluan mereka. Jadi kemungkinan masih banyak bahan pangan mereka di rumah," ucapnya kepada Wartawan, Sabtu (13/4/2024). 


Hal yang sama juga dikeluhkan oleh salahsatu pedagang sayur mayur, S.Hutabarat. 


S. Hutabarat menyebutkan sudah empat hari lamanya, mereka kesulitan untuk menjual dagangannya.


"Sudah empat hari ini nyaris tak ada pemasukan, mau diantar ke kedai sampah juga sebagian warung menolak karena mereka juga libur jualan, dibawa ke pasar juga sepi pembeli," ungkapnya. 


Menurut S. Hutabarat hal ini sudah menjadi lumrah karena ini merupakan moment sekali setahun, banyak masyarakat yang memilih untuk berlibur. 


"Tapi keadaan ini sebenarnya wajar sebab moment Idul Fitri adalah hari raya bagi umat Islam, banyak yang liburan," sebutnya.  


Ia berharap semoga hari ini hari terakhir dari sepinya pembeli dan beberapa hari kedepan pasar akan ramai kembali.


"Semoga besok pasar sudah ramai kembali sebagaimana biasanya sebab kami juga butuh uang untuk modal selanjutnya," pungkasnya. (Rossy)






close