Proses Muscablub PP Diduga Tak Netral, Forum Arus Bawah PP Kecewa Minta Diulang

Iklan Semua Halaman

.

Proses Muscablub PP Diduga Tak Netral, Forum Arus Bawah PP Kecewa Minta Diulang

Staff Redaksi Media DPR
Sabtu, 03 Oktober 2020


SOLO | MEDIA-DPR.COM, DiulangKecewa dengan hasil Musyawarah Cabang Luar Biasa (MUSCABLUB), puluhan anggota Pemuda  Pancasila Solo yang menamakan diri Forum Arus Bawah Pemuda Pancasila menuntut agar MUSCABLUB yang dilaksanakan pada Minggu (20/9) lalu di Lawang Djoenjing, Mojosongo, Surakarta agar digelar ulang.

 

Mereka menggelar aksi damai dengan memasang spanduk menuntut agar MUSCABLUB Pemuda Pancasila Kota Solo digelar ulang yang dipasang di titik strategis lima kecamatan di Kota Solo. 


"Kami merasa prihatin terkait pelaksanaan agenda Muscablub yang semula diharapkan berjalan sesuai musyawarah dan mufakat namun belakangan harus digelar secara voting. Dan ada dugaan dalam prosesnya dinilai tidak netral", kata Hendras Ery Wicaksana mewakili anggota Pemuda Pancasila Solo (Forum Arus Bawah Pemuda Pancasila)


"Memang sesuai ketentuan dalam Muscablub kemarin memenuhi ada tujuh hak suara. Masing-masing lima suara dari  PAC, satu MPC, serta satu suara dari Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Jawa Tengah. Namun ada indikasi dugaan ketidaknetralan dalam pelaksanaanya," jelas  Hendras, Jumat (2/9) siang saat di konfirmasi MEDIA-DPR.COM Biro Jawa Tengah.


Untuk itu pihaknya meminta kepada Walikota Solo sebagai pembina Ormas di kota Solo  untuk membantu menyelamatkan Pemuda Pancasila Solo dari perpecahan dan segera ditemukan penyelesaian yang terbaik. 


"Jika tuntutan kami ini tidak direspon akan diambil langkah 'gantung baju' alias vakum dari semua kegiatan Pemuda Pancasila Solo," tandasnya. 


"'Kami meminta agar MPW dan MPN agar bergerak cepat menyelesaikan masalah di MPC kota Solo agar permasalahan tidak bertambah rumit.", tegas Panitia Pelaksana Muscab Totok Budi Santoso 


"Mumpung SK belum keluar agar segera turun ke bawah langsung terjun sendiri ke kota Solo untuk menyelesaikan  permasalahan di internal. Untuk sementara vakum dari semua kegiatan PP sesuai keinginan dari anggota," imbuh Totok.


Terpisah Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Solo terpilih Faisol Rifqi sebut pihaknya menghargai adanya beda pendapat dalam pemilihan ketua yang digelar belum lama ini. 


"Namanya beda pendapat itu hal yang wajar, menang-kalah dalam (pemilihan) juga hal biasa. Namun saya tidak sebut ini (PP Solo) perpecahan," jelasnya melalui sambungan telepon. 


Faisol menyebut, mereka adalah saudara-saudara. Itu merupakan hak dari semua anggota untuk berpendapat. Dan pemasangan spanduk itu justru tidak sesuai dengan norma yang ada di Pemuda Pancasila.  Dalam menyikapi beda pendapat ini semua harus berpikiran dingin untuk kedepannya. 


"Bagaimanapun juga saat ini saya sudah terpilih.  Ini SK sudah mau turun, saya sudah jadi 'bapaknya PP, jadi kedepan akan kita rangkul semua, harus ngemong semuanya. Jadi tidak ada perpecahan dalam Pemuda Pancasila Solo, hanya beda pendapat," tandas Faisol. (LAG)

close