Akibat Banjir Kebun Jagung Kelopak Tani P2D Desa Batu Kucing Terancam Gagal Panen

Iklan Semua Halaman

.

Akibat Banjir Kebun Jagung Kelopak Tani P2D Desa Batu Kucing Terancam Gagal Panen

Staff Redaksi Media DPR
Senin, 23 November 2020

 


SAROLANGUN JAMBI | MEDIA-DPR.COM, Belum Bisa menikmati hasil kelompok tani  desa Batu Kucing kecamatan pauh yang menjadi mitra Desa  dalam mengembangkan program P2D dibidang ketahanan pangan dengan  jumlah anggaran dua ratus juta dari  pemerintah Kabupaten Sarolangun.


Dana P2D desa batu kucing di gunakan oleh desa dan kelompok tani untuk menanam jagung di atas lahan seluas kurang lebih dua hektar namun disayangkan pada saat ini kebun yang dikelola ini tidak berkembang dengan baik terlihat  sejumlah tanaman jagung yang ada di kebun tersebut sudah ada yang mati serta tidak subur.mirisnya lagi kini  ada sebagian dari kebun jagung milik kelompok warga ini  sudah  kebanjiran Karena luapan air sungai batang tembesi.



Ketinggian air yang sudah mencapai lebih dari tiga puluh centimeter ada sebagian jagung sudah tingal pucuk bunganya saja akibat terendam air sementara jagung yang ada belum siap di panen  dan baru hanya sebatas berbunga saja.


Salah seorang warga anggota kelompok tani yang berhasil di wawancarai media ini mengatakan Lukman dan istrinya mengaku air  yang merendam kebun jagung mereka  sudah berlangsung selama tiga hari ini dan kita melihat debit air  yang ada bukan berkurang malah makin bertambah ujar Lukman yang diamini oleh istrinya.


Kalau air ini terus naik kemukiman semua tanaman yang ada akan mati dan tidak bisa dipanen,selain jangung yang terendam ada kacang tanah yang kita tanam juga sudah di rendam air sedang kan kacang tanah yang kita punya itu  tumbuh dengan subur ucapnya Lukman enggan memberikan keterangan  yang panjang karena dia lagi sibuk mengumpulkan Batang jagung yang telah di potong pemilik untuk dijadikan makanan ternak sapi.



Kades desa batu kucing Rozali saat di konfirmasi lewat  what shap  menjawab diluar etika seorang pejabat pemerintah dan terkesan kurang senang ketika ditanya soal tanaman tersebut gagal panen gara gara terendam banjir Rozali mengatakan "tinggal kita tanya  sama tuhan lah lagi tu ndo jika tidak ditanam itu baru salah pelaksanaan nya jelas Rozali singkat ".


Camat pauh saat dikonfirmasi melalu pesan whatshap belum bisa menjawab meski sudah membuka dan telah membaca pesan yang dikirimkan dan sampai berita ini di muat camat Pauh Jufri.SE belum memberukan tanggapan nya. 


Entah apa yang membuat kades.batu kucing menjawab dan mengajak untuk mempertanyakan masalah tersebut ke tuhan seakan ada indikasi terselubung terkait  program P2D sehingga alergi dengan pertanyaan awak media dan melakukan hal yang tidak mesti dilakukan oleh seorang kades dan keluar dari konteks pertanyaan awak media.


Penulis :  Asmara 

close