Warga Desa Wangkar Weli Keluhkan Program Pembangunan Desa Yang Terkesan Diskriminatif

Iklan Semua Halaman

.

Warga Desa Wangkar Weli Keluhkan Program Pembangunan Desa Yang Terkesan Diskriminatif

Staff Redaksi Media DPR
Minggu, 10 Januari 2021

 


Borong, Manggarai Timur-NTT | MEDIA-DPR.COM, Sejumlah warga desa Wangkar Weli kecamatan Poco Ranaka Timur-kabupaten Manggarai Timur-NTT, menyayangkan sikap pemerintah desa yang kurang memperhatikan asas pembangunan yang merata di desa itu.



Berbagai program pembangunan infrastruktur di desa itu sepertinya masih jauh dari harapan masyarakat. Hal ini terjadi dikarenakan proses perencanaan desa terkesan tergesa-gesa tanpa mempertimbangkan skala prioritas serta pemetaan kondisi desa. Akibatnya banyak protes dari warga yang diduga dikorbankan dari kebijakan pemdes Wangkar Weli.


Keluhan tersebut salah satunya dialamatkan oleh warga Dusun Pos yang tidak mau namanya dimediakan pada Sabtu,(9/01/2021) melalui sambungan telephone seluler, mengatakan banyak program di desa Wangkar Weli yang tidak adil sejak tahun 2018 hingga hari ini.



“Bukti nyata yang kami rasakan pembangunan desa tidak merata adalah peningkatan jalan dari telford ke lapen dari Kantor Desa Wangkar Weli menuju kampung Pos, kemudian Pembangunan Air Minum Bersih dari desa Ngkiong Dora hingga hari ini kami belum menikmatinya, juga Program Listrik Masuk Desa (PLN) tahun 2019, penanaman tiang listriknya belum ada sama sekali di kampung Pos, sementara di dusun Jawa dan Weli yang adalah kampung kades  diistimewakan karena semua pembangunan fisik ada disana, dusun kami dianaktirikan”, kesalnya. 


Ia berharap, Pemdes Wangkar Weli harus adil dan terbuka dalam menetapkan prioritas pembangunan serta melibatkan masyarakat dalam setiap  perencanaan pembangunan desa, sebab kemajuan pembangunan desa tidak berdiri diatas kaki pemdes sendiri namun semua warga harus berpartisipasi aktif dalam setiap aktifitas pembangunan yang ada. 


Sementara itu, warga kampung Mamba dusun Pos juga namanya tidak ingin di mediakan pada pada Sabtu,(9/01/2021, melaui pesan Watshap kepada media mengeluh dan menyayangkan kebijakan Pemdes Wangkar Weli yang melakukan pemotongan Dana BLT untuk tunggakan air Pamsimas tahun 2019 sebesar Rp 50.000 per KPM, namun air Pamsimas tersebut tidak dinikmati warga kampung  Mamba sampai hari ini.


“Kami sangat menyesal dan kecewa terhadap kebijakan Pemdes yang tidak masuk akal, melakukan pemotongan dana BLT untuk tunggakan air Pamsimas, sementara program air Pamsimas itu belum pernah saya rasakan seperti apa pamsimas yang dimaksud”, ketusnya


Iapun berharap agar Pemdes Wangkar Weli tidak mengeluarkan kebijakan yang terus meresahkan warga. Pemerintah Desa harus dengan kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyaraktnya, bukan sebaliknya.


Sebelum berita ini ditayangkan, Kades Wangkar Weli, Rofinus Naman belum bisa dihubungi untuk memberikan  klarifikasi terkait keluhan masyarakat. Wartawan Media-DPR.com telah berusaha untuk menghubungi yang bersangkutan, namun nomor hanphone tidak aktif.


Laporan: Jack

close