JAKARTA | MEDIA-DPR.COM, Kerasnya kehidupan di Jakarta tidak membuat Dewa Nyoman Kariawan pasrah dengan keadaan, sebagai golongan minoritas suku Bali di Provinsi DKI Jakarta, untuk mencintai budaya leluhur harus di mulai dari diri kita sendiri dan keluarga inti ujarnya... meskipun sering bolak balik Jakarta-Bali tetap saja rindu akan kampung halaman, suasana budaya, makanan khas yang tidak ada di kota Jakarta. Bapak 3 orang putri (Kathya,Divya, Nitya) ini memulai mengenalkan Budaya Bali dari yang sangat sederhana dan hampir semua orang suka dan membutuhkannya, hampir setiap hari membuat masakan khas Bali untuk mengenalkan rasa, bentuk makanan ala bali seperti Ayam betutu, lawar, pisang goreng dengan gula merah. Awalnya agak repot setiap hari harus memikirkan apalagi yang harus dimasak tetapi karena respon yang baik dari anak-anak dan dukungan dari Ayu Dyah Ari(istri) membuat jadi semangat 45.
Dewa Nyoman Kariawan adalah seorang pengusaha dan ketua Tempek Klender yang memiliki jiwa sosial yang tinggi serta aktif mengunjungi anggota Tempek yang sudah berusia lanjut dan tidak lupa membawa masakan khas Bali agar terhibur dan inget dengan Budaya Bali. Sebagai minoritas dan keterbatasan membuat Dewa Nyoman Kariawan aktif menyambangi Pura, Griya(rumah rohanian) yang ada di Jakarta guna mengajarkan Putrinya untuk mencintai adat istiadat Bali serta membentuk karakter yang berjiwa sosial. Saat Pandemi ini semuanya serba terbatas, aktifitas hampir lumpuh sebagai ketua tempek berinisiatif bergerak mengunjungi warga dengan prokes yang ketat sehingga kesehatan tetap terjaga dan bangsa Indonesia bisa segera beraktifitas normal.
(Sandhi)