KADER PPP HARUS LEGOWO, JIKA ADA KADER BARU YANG LEBIH MUMPUNI

Iklan Semua Halaman

.

KADER PPP HARUS LEGOWO, JIKA ADA KADER BARU YANG LEBIH MUMPUNI

Staff Redaksi Media DPR
Senin, 14 Juni 2021

 



JAWA BARAT | MEDIA-DPR.COM, 14 Juni 2021. Ditemui di ruang kerjanya, ketua AMK Kabupaten Cirebon, Gus Maolana. Kami  menemui beliau berkait rencana menghadapi muscab DPC PPP 27 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.


Dalam kesempatan ini beliau menyempatkan waktu bertemu kami, sebab ini merupakan hajatan besar DPC PPP di Jawa Barat dan Nasional. Kabupaten dan Kota akan memilih pemimpin yang menentukan nasib PPP di pemilu 2024.


Kita masih ingat bahwa  hasil perolehan pemilu 2019, PPP menjadi partai bungsu yang lolos masuk Senayan. Tentunya dengan berbagai persoalan partai yang menggandulinya waktu itu. Sehingga pekerjaan besar PPP hari ini wajib berbenah dengan mengumpulkan potensi-potensi kader yang selama ini menyeberang ke partai lain agar mau kembali ke Ka'bah.


Disetiap DPC hajatan besar Muscab, dijadikan ajang kompetisi para calon ketua DPC, tentunya dengan segudang kelebihan para calon.


"Hari ini, PPP harus terbuka. Terbuka untuk hal kepentingan untuk menyambut kebesaran PPP dipemilu 2024. Melepas ego dalam menghadapi tantangan berat kedepan," ucap Gus Maolana.


Ditanya soal peluang kader baru yang berpotensi. Dan menginginkan kursi Ketua DPC, beliau menjelaskan. "Yang kita lihat potensi besar jika diluar kader yang ingin jadi Ketua DPC, dengan segudang potensi, kenapa tidak. Sebab hari ini kita bicara soal bagaimana PPP mampu meningkatkan perolehan suaranya melebihi perolehan pemilu 2019", jelasnya kepada kami.


Di beberapa DPC di Jawa Barat geliat kader baru yang menginginkan menjadi ketua cukup banyak. Tapi mereka menawarkan pula konsekwensi kebesaran PPP dimasing-masing daerah dengan konsep yang jelas dan jitu untuk peraihan suara PPP.


"Ada Komunitas pondok pesantren yang dikoordinasi oleh tokoh ulama, yang menginginkan ketua DPC nya dari tokoh pesantren. Ini agar PPP memiliki kantong suara jelas," ucapnya. 


Gus Maolana, berpandangan bawa selama ini PPP di Jawa Barat, kurang dekat dengan pesantren. Maka dengan diberikannya kepemimpinan di tingkat DPC oleh tokoh pesantren. Diharapkan PPP mampu mendulang suara sebab punya kantong pasti yaitu Pondok Pesantren.


"Kita bicara realistis saja,   pesantren di Jawa Barat itu ada sekitar sepuluh ribu, jika 27 Kabupaten rata-rata ada 500 pesantren dan masing-masing pesantren menyumbangkan suaranya, maka sudah jutaan suara ke PPP seJawa Barat", tambahnya.


Sehubungan beliau ada acara lain, pertemuan kami dijadwalkan ulang pekan depan. 


(mam/red)

close