Banjir Bandang di Kertasari, Begini Tanggapan Komandan Subsektor 23

Iklan Semua Halaman

.

Banjir Bandang di Kertasari, Begini Tanggapan Komandan Subsektor 23

Staff Redaksi Banten
Kamis, 11 Januari 2024


KABUPATEN BANDUNG | MEDIA-DPR.COM dari mulai hari Selasa (09/01/2024) sampai sekarang terjadi banjir bandang di tiga Desa yang ada di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, tiga Desa tersebut yaitu Desa Cihawuk, Desa Sukapura, dan Desa Cilembang.


Salah satu warga Desa Cihawuk yang enggan di tulis namanya mengatakan "Banjir bandang tersebut mengakibatkan tiga rumah rumah rusak, TPT (Tembok Penahan Tebing) ambruk SDN Pinggirsari rusak dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," tutur warga.


"Penyebab banjir bandang di duga akibat hutan gundul," ujarnya. 



Di sisi lain Komandan Subsektor 23 Pembibitan selaku pemerhati lingkungan dan pencinta lingkungan melalui salah satu anggotanya yang bernama Sugiono mengatakan "Banjir bandang termasuk jenis bencana alam yang umumnya disebabkan oleh curah hujan deras dan tinggi, dapat terjadi juga karena faktor manusia. Banjir bandang ini bisa terjadi secara tiba-tiba apalagi di musim penghujan sekarang ini, ujarnya pada saat dipinta keterangan pada Kamis (11/01/2024).  


"Banjir bandang tersebut, menurut Sugiono bisa saja diakibatkan oleh faktor alam hujan deras dan bisa saja di akibatkan juga oleh faktor manusia sendiri, karena ada pembukaan lahan yang dilakukan 3 bulan yang lalu salah satunya di wilayah Desa Cikembang. Bencana alam ini dapat merugikan masyarakat bahkan dapat menelan korban jiwa" jelasnya kepada awak media. 


Ia jelaskan, Banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Kertasari sampai saat ini sudah ada tiga Desa yang mengalami banjir bandang, diantaranya wilayah Desa Cihawuk, Desa Sukapura dan Desa Cikembang.


"Padahal kami selaku Satgas Citarum Harum, sekitar tiga bulan yang lalu sudah memberikan teguran kepada para penggarap lahan atau petani, tetapi mereka beralasan bertani itu untuk mencari nafkah," tutur Sugiono.


"Mereka semua beralasan sama seperti itu, namun aturan untuk pola tanam dari Satgas Citarum Harum tidak di pakai atau tidak di berharap kedepan agar aturan bertani dipakai," pungkasnya. 


Sampai berita ini tayang, pihak lainnya belum dapat ditemui. (AS)


Editor: Rossy 

close