Dana Pengembangan Diduga Capai Puluhan Juta, Begini Potret Perpustakaan SD Negeri 158466 Tapteng

Iklan Semua Halaman

.

Dana Pengembangan Diduga Capai Puluhan Juta, Begini Potret Perpustakaan SD Negeri 158466 Tapteng

Staff Redaksi Banten
Sabtu, 20 April 2024


TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SD Negeri 158466 Hutabalang 6, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, terindikasi rentan korupsi. Kondisi Fisik Ruang Perpustakaan yang terabaikan dan mirip dengan gudang buku bekas, secara jelas menunjukkan masalah pengelolaan.


Data dapodik menunjukkan bahwa SD Negeri 158466 Hutabalang 6 menampung sejumlah 209 siswa, dengan rincian 113 siswa laki-laki dan 96 siswa perempuan, yang tersebar dalam 7 rombongan belajar.


Informasi resmi dari Kemendikbud menegaskan bahwa sekolah dasar ini, yang berakreditasi B, mendapat injeksi dana BOS dari APBN dengan nilai mencapai ratusan juta Rupiah.


Untuk tahun anggaran 2023, SD Negeri 158466 Hutabalang 6 diketahui dana BOS tahap pertama sejumlah Rp. 96.300.000 untuk 214 siswa, pada tanggal 21 Maret 2023. 


Dana ini, meliputi puluhan juta rupiah yang secara khusus diperuntukkan bagi pengembangan perpustakaan, yaitu Rp. 28.536.000.


Pada 24 Juli, dalam tahap kedua tahun yang sama, di peroleh data bahwa  sekolah ini kembali menerima dana BOS sebesar Rp. 96.300.000. Dengan perincian alokasi dana untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah sejumlah Rp. 43.976.500 dan untuk administrasi kegiatan sekolah sebesar Rp. 19.465.500,''.


Wartawan yang tiba di lokasi sekolah ini  membuktikan kondisi perpustakaan yang kacau dan mirip gudang buku lama, meskipun dana bantuan operasional sekolah telah dikucurkan hingga puluhan juta Rupiah tahun sebelumnya.


Beberapa sumber yang meminta anonimitas mengungkapkan bahwa ruang perpustakaan sekolah sudah lama diabaikan dan dalam kondisi buruk, dengan mayoritas koleksi buku usang dari tahun-tahun sebelumnya. 


Menyikapi situasi ini, Sekretaris Pemantau Keuangan Negara (PKN) Sibolga Tapanuli Tengah menyatakan kekecewaannya terhadap pengelolaan dana BOS yang secara nyata rentan terhadap tindakan korupsi oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab.


"Data dapodik tentang jumlah siswa dan penerima dana BOS tahun ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian yang menegaskan indikasi penggelembungan jumlah siswa," ucap Rahmat dengan tegas.


"Kami, Pemantau Keuangan Negara, mendesak Ditjen Kemendikbud untuk segera mengaudit kembali pengelolaan dana BOS di sekolah dasar ini, demi peningkatan kualitas pendidikan," tegasnya lagi pada Sabtu (20/4/2024).


Ketika dihubungi, Ninon Adriati, Kepala Sekolah SD NEGERI158466 Hutabalang 6, memberikan tanggapan yang singkat dan tampaknya mengelak dari pertanyaan tim media pada tanggal 28 Maret 2024 lalu.


"Saya harus segera menuju dinas pendidikan," katanya dengan sikap yang tergesa-gesa. (*)
close