Komentar
TAPTENG | MEDIA-DPR.COM. Anak Medan, Sonang manang susah happy do diau Nang pe 21 solot di gontinghi Siap bela kawan berpartisipasi 378 sattabi majo disi Ada harga diri mengantisipasi. Sepenggal lirik lagu "Anak Medan" Horas....Pohon Pinang tumbuh sendiri, tumbuhlah menantang awan.
Namun beda dengan "Pohon Pisang" yang tumbuh di tengah Jl.HR.Surbakti Sibuluan Raya Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tapteng Provinsi Sumatra Utara (Sumut)
Pohon Pisang, tumbuh di tengah jalan acap merujuk pada aksi protes warga yang menanam pohon pisang di jalan rusak sebagai bentuk kekecewaan dan desakan kepada pemerintah agar segera memperbaikinya.
Warga sengaja menanam pohon pisang di jalan yang berlubang atau tergenang untuk menarik perhatian pemerintah, mengungkapkan kekesalan karena tidak ada perbaikan jalan selama bertahun-tahun, serta menghambat aktivitas perekonomian masyarakat.
Aksi ini merupakan bentuk protes karena pemerintah dianggap tidak responsif terhadap keluhan dan permintaan perbaikan infrastruktur jalan. Aksi ini membuat pengguna jalan harus melintas dengan hati-hati, karena sebagian besar badan jalan ditutupi oleh pohon pisang dan lubang.
Ribu Simatupang didampingi Tulus Salomo Sianturi Tokoh masyarakat Sibolga Tapteng mengatakan: "Ruas jalan ini, Aek Tolang - Aek Horsik, beginilah kondisi jalan ini. Kurang mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprovsu) ungkapnya kepada MEDIA-DPR.COM.. Rabu (03/09/2025) di Tapteng.
Lebih jauh dikatakan: "Perlu kami informasikan Tahun 2025 sudah ada sekitar 1 KM. ternyata dipindahkan ke Pulauan Nias. Akhirnya jakan ini Tahun 2025. tidak ada dianggarkan." ujarnya
Kalaupun tidak dianggarkan, kita meminta minimal dilakukan penimbunan badan jalan untuk mengantisipasi kecelakaan berlalulintas. Tempat ini sudah banyak kecelakaan.terangnya.
Kepada Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution dan Kadis PUPR Pemprovsu Hendra Dermawan Siregar yang baru dilantik perhatiankan Jalan Provinsi ini. Pungkasnya (Lisberth Manik S.E.)
