SUMUT | MEDIA-DPR.COM. Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani S.H., M.H., minta Kapolda Sumut beri sanksi terhadap oknum polisi salah tangkap terhadap Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST.
Kami Fraksi NasDem DPRD Sumut minta agar Kapolda Sumut beri tindakan tegas terhadap Anggotanya salah prosedur sehingga sempat mengamankan Ketua DPW NasDem Sumut," ujar Rahmansyah, kepada wartawan melalui telepon selularnya, Kamis (16/10/2025) malam di Medan.
Rahmansyah menilai, aksi salah tangkap dilakukan sejumlah oknum kepolisian ini merupakan kesalahan fatal yang seharusnya tidak terjadi. Untuk itu, dia meminta agar kasus ini diproses oleh Polda Sumut. ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan: "Kami dan kepolisian khususnya Polda Sumut selama ini bermitra dengan baik. Kami juga tahu Pak Kapolda dan Pak Waka Polda ini orang yang baik, bermasyarakat, bekerja dengan profesional, dan mengedepankan ketelitian seperti moto Polri Presisi. Oleh karena itu kami yakin Polda akan memproses kasus ini dengan sebaik-baiknya," ujar Rahmansyah.
Diamankannya Ketua DPW NasDem Sumut, dinilai Rahmansyah, karena oknum-oknum polisi itu tidak memiliki pengetahuan tentang kondisi sosial masyarakat. Anggota-anggota kepolisian yang mengamankan itu kan nampak tidak memahami kondisi Sumut. jelasnya.
Ketua NasDem Sumut saja mereka tidak kenali. Padahal foto pak ketua itu ada dimana-mana, baik itu di spanduk, baliho, ataupun pemberitaan," sebut Rahmasyah
Apalagi kantor DPW NasDem Sumut itu tidak jauh dan hanya lurus aja ke Polrestabes Medan. Aneh sekali rasanya ada anggota kepolisian dari Polrestabes Medan yang tidak mengenali Iskandar ST. ucapannya.
Ketua DPD NasDem Tapteng ini pun mendukung langkah Ketua NasDem Sumut untuk menempuh jalur hukum terkait persoalan ini: "Kami mendukung penuh langkah Ketua DPW untuk melaporkan oknum polisi tersebut, beserta pihak Avsec bandara, dan juga maskapai Garuda terkait kasus ini," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua NasDem Sumut Iskandar mengaku menjadi korban salah tangkap. Iskandar dipaksa turun dari pesawat saat hendak terbang dari Bandara Kualanamu menuju Bandara Soekarno-Hatta. Peristiwa itu terjadi, Rabu (15/10/2025) malam saat Iskandar sudah duduk di kursi dan pesawat sudah mau terbang.
Saya kan duduk di dalam pesawat, ini mau terbang lah dari Medan menuju Jakarta, pesawat Garuda GA193 jam 19.25 WIB, pesawat udah mau terbang ini," kata Iskandar.
Iskandar mengatakan, saat itu datang 4-5 orang ke kursi Iskandar. Kemudian diminta untuk keluar dengan paksa. "Tiba-tiba masuk 4-5 orang Avsec termasuk kru Garuda, minta saya keluar, dipaksa saya keluar, keluarlah saya dari pesawat," pungkasnya (Lisberth Manik S.E.)